6 Penyakit Menular yang Sering Muncul di Musim Hujan, Simak Cara Mencegahnya
Di musim hujan banyak orang jatuh sakit. Oleh karena itu kita harus mengantisipasi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hari-hari ini Jakarta dan berbagai daerah sedang dilanda hujan deras.
Bahkan di beberapa daerah sudah mulai dilaporkan banjir.
Dari sudut kesehatan, ada enam penyakit menular yang harus diwaspadai bersama saat musim penghujan tiba.
1. Diare
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene).
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia TenggaraProf Tjandra Yoga Aditama mengatakan, saat banjir maka sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar.
"Karena banjir akan ada tempat pengungsian, dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih. Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat," kata dia dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Untuk ini maka ada empat anjuran yang bisa dilakukan:
- Membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat,
- Membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari,
- Menjaga kebersihan lingkungan, serta hindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal,
- Menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
2. DBD
Pada musim hujan biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam dengue atau yang biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini dikarenakan pada musim hujan banyak sampah, misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu, yang akhirnya menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk sebagai penular penyakit.
Baca juga: Demam Tifoid atau Tifus: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan dengan Vaksinasi Rutin
"Karena itu diingatkan kembali tentang gerakan 3 M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat," pesan direktur pascasarjana Universitas YARSI ini.
3. Leptospirosis