Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ayah Perokok Berisiko Tingkatkan Bronkitis pada Anak

Adanya paparan asap rokok akan meningkatkan risiko terjadinya bronkitis pada balita. 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ayah Perokok Berisiko Tingkatkan Bronkitis pada Anak
mini ielts.com
Ilustrasi asap rokok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ayah perokok berisiko tingkatkan Bronkitis pada anak.

Bronkitis merupakan peradangan saluran pernapasan bagian bawah. 

Bronkitis ini ditandai dengan keluhan batuk yang sering.

Baca juga: Cerita Seorang Ibu Ketika Bayinya Alami Bronkitis hingga Sang Suami Putuskan Berhenti Merokok

Dokter spesialis anak dr Retno Asih Setyoningrum SpA (K) menuturkan, peradangan ini diawali dengan munculnya keluhan pada saluran pernapasan bagian atas. 

“Seperti demam, pilek, batuk ringan yang semakin lama batuk akan menjadi semakin sering,” terang dr Retno dikutip dari laman resmi unair.ac.id, Sabtu (8/10/2022).

Penyebab bronkitis umumnya berasal dari infeksi virus tapi pada beberapa kondisi bisa diakibatkan oleh kuman. 

BERITA TERKAIT

Bronkitis yang terjadi pada balita akan menimbulkan menumpuknya kuman pada saluran pernapasan sehingga akan mengakibatkan bronkitis terjadi secara berkepanjangan.

Baca juga: Viral Bayi 11 Bulan Alami Bronkitis karena Terpapar Asap Rokok, Ini Penjelasan Dokter Paru

Adanya paparan asap rokok akan meningkatkan risiko terjadinya bronkitis pada balita. 

“Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa adanya paparan asap rokok secara pasif akan berisiko meningkatkan risiko terjadinya bronkitis,” jelas pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.

Mural penanda kampung bebas asap rokok RW 6, Kayumanis, Jakarta Timur, Jumat, (8/10/2021). Bukan hanya hibauan lewat mural atau stiker saja tapi warganya melarang warganya  untuk merokok. 
Jika kedapatan merokok warga masih tahap teguran sampai 3 kali tapi jika masih merokok medapat sangsi yang di sepakati bersama. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Mural penanda kampung bebas asap rokok RW 6, Kayumanis, Jakarta Timur, Jumat, (8/10/2021). Bukan hanya hibauan lewat mural atau stiker saja tapi warganya melarang warganya untuk merokok. Jika kedapatan merokok warga masih tahap teguran sampai 3 kali tapi jika masih merokok medapat sangsi yang di sepakati bersama. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

“Tidak hanya itu saja paparan asap rokok pasif dapat memperparah kondisi saat terjadi bronkitis sehingga akan menurunkan pertahanan saluran pernapasan,” imbuhnya.

Rokok bukan hanya rokok tembakau yang dijual di pasaran tapi rokok elektrik atau yang dikenal sebagai vapor atau vape memiliki risiko seperti rokok lainnya. 

Bronkitis akan terjadi secara berulang jika penyebab masalah tidak dihilangkan. “Bronkitis bisa berulang bila faktor risiko yang menyebabkan masih ada. Seperti adanya paparan virus yang berulang dan paparan polutan (Asap),” paparnya.

Tidak hanya bronkitis saja yang dapat terjadi akibat paparan asap rokok tetapi ada beberapa gangguan pernapasan lain yang bisa terjadi.

 “Adanya paparan asap rokok berhubungan dengan risiko terjadinya dan keparahan semua penyakit infeksi saluran pernapasan atas sampai bawah seperti radang paru-paru. Selain infeksi ada asma bisa juga berhubungan dengan asap rokok,” ungkap dokter Retno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas