Ditemukan Golongan Darah Baru yang Dinamai Er, Terdapat 5 Antigen di Dalamnya
Ditemukan golongan darah baru dan langka yang disebut Er. Er dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam kasus ketidakcocokan darah yang berbahaya.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) telah menemukan golongan darah baru dan langka yang bernama Er.
Dikutip dari Standard.co.uk, golongan darah Er dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam kasus ketidakcocokan darah yang berbahaya.
Penemuan golongan darah Er dapat menjadi alat tambahan untuk memahami mengapa beberapa orang secara misterius meninggal karena komplikasi darah selama kehamilan atau transfusi.
“Menemukan sistem golongan darah baru seperti menemukan planet baru. Ini memperbesar lanskap realitas kita, ” kata asisten profesor Daniela Hermelin, di Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis.
Sementara menurut The Hill, golongan darah Er merupakan golongan darah ke-44 yang telah ditemukan.
Dalam golongan darah Er memiliki lima antigen berdasarkan variasi genetik pada protein Piezo1.
Baca juga: Tipe Kepribadian dari Golongan Darah, A Tak Bisa Multitasking tapi Selalu Serius, B Cekatan
Protein Piezo1 ditemukan pada permukaan sel darah merah.
Antibodi yang cocok dengan antigen Er dapat menempel padanya dan menyebabkan sel kekebalan menyerang sel yang tidak cocok.
Ini juga dapat terjadi dalam kasus lain, di mana golongan darah tidak cocok dan mengapa dokter dan praktisi perawatan kesehatan bekerja untuk menghindari ketidakcocokan tersebut.
Mengutip dari Science Alert, dalam beberapa kasus ketidakcocokan antara bayi yang belum lahir dengan golongan darah ibu, akan dapat menyebabkan masalah jika sistem kekebalan ibu menjadi peka terhadap antigen asing.
Antibodi yang dihasilkan sebagai respons kemudian dapat melewati plasenta, yang menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi yang belum lahir.
Untungnya, ada beberapa metode untuk mencegah atau bahkan mengobati penyakit hemolitik pada bayi baru lahir saat ini, termasuk suntikan untuk ibu hamil dan transfusi darah untuk bayi.
Dengan adanya penemuan dan penelitian dalam molekuler pada golongan darah Er diharapkan dapat mencegah tragedi semacam itu di masa depan.
NHBST juga melakukan analisa terhadap 13 pasien dengan antigen yang dicurigai.
Mereka mengidentifikasi lima variasi dalam antigen Er yakni, varian yang diketahui Er a , Er b , Er3, dan dua yang baru Er4 dan Er5.
Saat mereka menemukan prevalensi tinggi varian Er5 pada populasi Afrika, para peneliti menduga varian ini dapat memberikan semacam keuntungan terhadap malaria, seperti beberapa jenis darah langka lainnya yang ditemukan di sana .
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)