Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menko PMK Sebut Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Gangguan Ginjal Akut Tertinggi, Ada 118 Kematian

Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkap kini Indonesia menjadi negara dengan kasus gangguan ginjal akut tertinggi, diatas Gambia dan Nigeria.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Menko PMK Sebut Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Gangguan Ginjal Akut Tertinggi, Ada 118 Kematian
Tribunnews/JEPRIMA
Menko PMK Muhadjir Effendy. | Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkap, kini Indonesia menjadi negara dengan kasus gangguan ginjal akut tertinggi, diatas Gambia dan Nigeria. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kini Indonesia menjadi negara dengan kasus gangguan ginjal akut pada anak terbanyak di dunia dengan total kasus mencapai 208 anak dan 118 di antaranya meninggal dunia.

Diketahui kasus gangguan ginjal akut ini terkonfirmasi di tiga negara, yakni Indonesia, Gambia, dan Nigeria.

Namun jumlah kematian di dunia negara tersebut masih jauh di bawah Indonesia, yakni Gambia dengan 50 kematian dan Nigeria dengan 28 kematian.

Menanggapi hal tersebut, Muhadjir pun mendorong adanya pelacakan pada obat-obatan sirup yang diduga menjadi pemicu dari gangguan ginjal akut pada anak ini.

Dugaan sementara, penyebab meningkatnya gangguan ginjal akut di Indonesia adalah adanya cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirup yang biasa dikonsumsi anak-anak.

"Oleh sebab itu, perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," kata Muhadjir dilansir Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Anggota Komisi VII DPR Desak BRIN Segera Teliti Kasus Gagal Ginjal Akut

Terlebih bahan baku obat sirup yang diproduksi di Indonesia tersebut masih impor dari luar negeri.

Berita Rekomendasi

Untuk itu Muhadjir meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk segera mengusut kasus gangguan ginjal akut pada anak ini.

Pengusutan oleh Polri ini juga dilakukan untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus gangguan ginjal akut di Indonesia.

"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut. Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak," ujar Muhadjir.

Baca juga: Mengenal Fomepizole, Obat yang Didatangkan Kemenkes untuk Obati Gagal Ginjal Akut Misterius

Sementara itu Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengaku Bareskrim Polri kini telah membentuk tim untuk mengusut kasus gangguan ginjal akut ini.

Dedi juga mengatakan pengusutan itu dilakukan secara sinergi oleh tim Bareskrim dan stakeholder terkait, termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM.

"Ya hari ini tim dari Bareskrim bekerja dg agenda mengecek hasil laboratorium bersama Kemenkes dan BPOM," kata Dedi, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Dulu Aman, Ini 3 Kemungkinan EG dan DEG Muncul Pada Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal

Pemerintah Harus Pertimbangkan Penetapan KLB untuk Kasus Ginjal Akut pada Anak

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas