Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Dapat Sebabkan Gangguan Kesehatan hingga Kematian

Simak penjelasan apa itu Leptospirosis yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia hingga kematian, apa penyebab, gejala dan pencegahannya.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
zoom-in Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Dapat Sebabkan Gangguan Kesehatan hingga Kematian
dinkes.salatiga.go.id
Waspada Leptospirosis - Penjelasan apa itu Leptospirosis yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia hingga kematian. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut  penjelasan apa itu Leptospirosis yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia.

Pada musim hujan seperti ini, jika curah hujan tinggi dan terjadi banjir maka akan berpotensi terkena Leptospirosis.

Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus.

Beberapa kasus paparan Leptospirosis dapat menyebab kematian.

Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, dan kulit lecet.

Serta makanan yang terkontaminasi oleh urine tikus yang terinfeksi Leptospira.

Baca juga: 6 Penyakit yang Sering Terjadi di Musim Penghujan, dari Diare hingga Leptospirosis

Apa itu Leptospirosis ?

Berita Rekomendasi

Dikutip dari dinkes.sulbarprov.go.id, Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.

Bakteri itu dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi.

Paparan Leptospirosis berasal dari air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.

Penyakit infeksi bakteri ini banyak terjadi di daerah yang terkena banjir.

Selain tikus beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis, dikutip dari dinkes.salatiga.go.id antara lain:

- Kuncing

- Anjing

- Sapi

- Babi

- Kambing

Info grafis Leptospirosis
Info grafis Leptospirosis (Tribun Jogja/M Fauziarakhman)

Gejala klinis dan tanda-tanda penderita Leptospirosis

Adapun gejala klinis dan tanda-tanda penderita terinfeksi Leptospirosis, dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id, di antaranya:

Pada stadium awal adalah demam tinggi.

Kemudian badan menggigil seolah kedinginan, lesu dan perut eneg.

Lalu muntah, radang mata seperti iritasi, dan rasa nyeri pada otot betis.

Gejala itu akan tampak pada empat sampai sepuluh hari setelah penularan terjadi.

Ketika sudah masuk stadium ke dua, parasit ini akan membentuk antibodi dalam tubuh penderita.

Hal itu menunjukkan indikasi klinis yang lebih berat daripada stadium awal.

Ini terjadi antara minggu kedua dan keempat.

Apabila semakin parah, efeknya akan kemana-mana seperti pada ginjal yang berpotensi mengakibatkan gagal ginjal.

Serta jantung berdebar tidak teratur, membengkak dan gagal jantung.

Pembuluh darah akan mengalami kebocoran dan akibatnya pada saluran pernapasan, dapat terjadi pendarahan.

Baca juga: Waspada Penyakit Leptospirosis: Berawal dari Penularan Air Kencing Tikus, Ketahui Cara Mencegahnya

Pengobatan penderita Leptospirosis

Pengobatan terhadap penderita Leptospirosis dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik.

Di antaranya Penicillin, streptomycin, Tetracyline atau Erythromycin.

Beberapa macam antibiotik tersebut, penicillin atau tetracayline adalah obat dengan dosis tinggi yang dapat memberikan hasil yang sangat baik.

Upaya pencegahan Leptospirosis

Pencegahan bisa dilakukan dengan menjauhkan binatang yang terinfeksi dari sumber-sumber air yang menggenang.

Sebab bakteri leptospira tumbuh dengan baik di permukaan air.

Tikus biasanya bersarang di selokan-selokan, sedangkan tikus adalah hewan pembawa mikroorganisme ini.

Oleh karena itu upayakan agar selokan tidak menjadi sarang tikus dan air tetap mengalir dengan lancar, sehingga selokan tampak selalu kering.

Baca juga: Warga Wonogiri Jawa Tengah Meninggal Akibat Leptospirosis

Selain itu untuk dapat terhindar dari paparan hewan yang terkontaminasi Leptospirosis antara lain:

1. Menyimpan makanan dan minuman ke tempat yang terhindar dari tikus.

2. Cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah menjalankan aktivitas di kebun, sawah, atau membersihkan selokan.

3. Menutup rapat tempat sampah.

4. Menjaga kebersihan lingkungan.

5. Meningkatkan penangkapan tikus.

6. Tutup luka dengan perban kedap air.

7. Gunakan sepatu boot ketika beraktivitas di daerah basah dan kotor.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas