World Prematurity Day, Penelitian Ungkap Keistimewaan Anak Prematur yang Perlu Diketahui Orangtua
Setiap tanggal 17 November diperingati sebagai World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Bicara dari sisi orangtua, Irma menyebutkan ada beragam tantangan psikologis yang bisa dirasakan.
Mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur.
“Itu mengapa orangtua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya agar anak tetap berada dalam hubungan yang aman dan nyaman maka bisa dimulai dari penerapan langkah pertama dan kedua," kata dia.
Peran orangtua dan lingkungan terdekat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak lahir prematur menjadi anak yang berprestasi ada pada sosok Benazir Shahnaz Alqori yang akrab disapa Shahnaz. Shahnaz lahir dengan berat 529 gram dengan usia kelahiran 25 minggu. Kini ia duduk dikelas 9 dan memiliki segudang prestasi mulai dari mengikuti balet selama delapan tahun hingga mengikuti National Science and Mathematics Olympic.
“Insya Allah tanggal 19 November nanti akan mewakili sekolah untuk tampil di Manila Ochestra atas undangan Kedutaaan Besar Indonesia untuk Filipina,” ucap orangtua Shahnaz, Desi Fatwa.