World Prematurity Day, Penelitian Ungkap Keistimewaan Anak Prematur yang Perlu Diketahui Orangtua
Setiap tanggal 17 November diperingati sebagai World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Dari faktor stimulasi, Irma menjelaskan ketika orangtua melakukan stimulasi maka akan merangsang otak untuk membentuk sinaps baru antar sel-sel otak. Semakin sering dirangsang maka akan semakin kuat sinaps antar sel-sel otak.
“Inilah yang nantinya akan membuat variasi antar sinaps semakin kompleks dan luas," imbuhnya.
Inilah mengapa kunci dari stimulasi kognitif adalah belajar melalui pengalaman atau experiental learning.
“Artinya anak-anak harus diberikan diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. Maka dari sinilah tumbuh kembang anak prematur secara kognitif terjadi," ungkap Irma.
Baca juga: Rumah Sakit di Mariupol Terkepung, 3 Bayi Prematur Ditinggal Orang Tuanya Hanya Terbungkus Selimut
Adapun dari sisi kualitas pengasuhan, Irma menyebutnya sebagai hubungan antara orangtua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang.
Maka peran orangtua sangat penting untuk menstimulasi anak lahir prematur yang dimulai paska kelahiran hingga fase pertumbuhannya.
Irma menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini. Pertama adalah deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini.
Kedua adalah meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan.
Ketiga menemukan tanda awal potensi anak.
Keempat adalah menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri.
Langkah kelima adalah modifikasi kegiatan dan terapi.
Irma menjelaskan anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu.
“Sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya," terang dia.
Baca juga: Audi Marissa Melahirkan Prematur di Usia Kandungan 31 Minggu, Ini Nama Buah Hati Anthony Xie
Adapun langkah keenam adalah menjaga kualitas emosi orangtua. Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.