Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua anak memiliki risiko yang sama untuk mengalami penyakit polio.

Namun ada beberapa kondisi tertentu yang membuat anak-anak rentan terinfeksi virus Polio ini. 

Hal ini disampaikan oleh NPO Surveillance WHO Indonesia, dr Musthofa Kamal MSc. 

Baca juga: Tiga Upaya Dilakukan Ketika Kasus Polio Ditemukan di Suatu Wilayah

Pertama, adalah anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.  

"Semua berisiko, tapi usia di bawah 5 tahun paling berisiko, karena tentu pada saat tidak memiliki kekebalan justru lebih rentan," ungkapnya pada talkshow yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (23/11/2022). 

Apalagi anak-anak di usia tersebut gemar bermain air dan menelan sesuatu. 

Situasi ini bertambah rentan jika anak-anak tidak memiliki perlindungan yaitu imunisasi polio. 

Kedua, dr Musthofa menyebutkan jika anak-anak yang mengalami penyakit kekebalan tubuh, maka si virus akan paling cepat bereplikasi dan berkembang biak.

Baca juga: Cara Penularan Virus Polio, Dapat melalui Kontak Langsung hingga Lewat Droplet

"Bahkan dalam suatu jurnal bisa 4000-7000 kali lipat, cepet sekali. Dan bisa kronik, dan ini ketemu di India, virus polio di linkgungan ketika kita cari sumbernya bersumber dari orang yang mengalami kekebalan tubuh," paparnya lagi. 

Anak yang mengalami gangguan kekebalan tubuh seperti penyakit bawaan, mal nutrisi, kanker, HIV dan sebagainya juga sangat berisiko terkena. 

Ia pun mengingatkan selain melakukan imunisasi, penting untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. 

"Walau kejadian di Aceh, semua tempat, bisa berisiko sehingga tidak boleh lengah, tetap perkuat cakupan imunisasi, pastikan anak-anak lengkap imunisasinya," kata dr Musthofa lagi.

Selain itu ia pun menghimbau masyarakat jika menemukan anak yang lumpuh layu, atau menunjukkan gejala polio segera diantarkan ke puskesmas. 

Agar bisa dilakukan penanganan secepatnya hingga dilakukan pengecekan.