Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Dunia Kedokteran Kian Canggih, Bioadaptor Jadi Teknologi Baru Perawatan Jantung

Teknologi inovasi dalam berbagai sektor kini semakin mutakhir seiring perkembangan zaman, termasuk pada bidang kedokteran.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Daryono
zoom-in Dunia Kedokteran Kian Canggih, Bioadaptor Jadi Teknologi Baru Perawatan Jantung
Ist
Sesi demonstrasi kasus langsung (Live Case) dalam Pertemuan Tahunan Perhimpunan Kardiologi Intervensi (ISICAM) 2022. 

Di Indonesia sendiri, teknologi ini telah berhasil diimplementasikan dalam prosedur PCI pertama kali pada pasien di Rumah Sakit Medistra Jakarta pada Maret 2022 oleh Prof. Teguh Santoso.

Prosedur PCI adalah intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner.

Baca juga: Meninggal Akibat Gagal Jantung, Ini Sosok Ari Soemarno Mantan Bos Pertamina di Mata Keluarga

Sementara itu, dr. Bambang Budiono, Sp.JP. FIHA, FSCAI yang memimpin sesi live case Rumah Sakit Medistra itu menyampaikan dalam sesi tersebut bahwa teknologi terkini stent bersalut obat atau Drug Eluting Stent (DES) memang telah memperlihatkan penurunan kejadian kardiovaskular secara signifikan dibandingkan dengan DES generasi pertama.

"Namun DES masih menyisakan masalah kejadian berupa penyempitan ulang dan sindrom koroner akut sekitar 2 hingga 3 persen per tahun," kata dr. Bambang.

Hal ini, kata dia, disebabkan oleh hilangnya kemampuan pembuluh darah untuk melakukan pengecilan lumen pembuluh darah (vasokonstriksi) dan pelebaran lumen pembuluh darah (vasodilatasi) yang juga disebut dengan istilah vasomotion.

Ini disebabkan karena platform DES membuat pembuluh menjadi 'kaku atau rigid seperti dalam kerangkeng'.

"Langkah intervensi non bedah pada penyakit kardiovaskular saat ini di dunia telah mengalami kemajuan yang luar biasa, salah satunya adalah inovasi teknologi Bioadaptor, platform baru yang lebih fisiologis," papar dr. Bambang.

Berita Rekomendasi

dr. Bambang pun menyampaikan bahwa melalui evaluasi pencitraan intra koroner, platform Bioadaptor diklaim tidak hanya terbukti dapat secara lentur mengikuti anatomi pembuluh darah.

Namun juga memungkinkan untuk mengikuti fungsi vasomotion pembuluh darah.

"Kemampuan ini tentu berdampak positif secara jangka panjang berupa patensi pembuluh darah, meminimalkan potensi untuk penyempitan ulang" tutur dr. Bambang.

Terkait perbedaan prinsip antara Bioadaptor dan DES terletak pada kemampuan untuk memulihkan fungsi pembuluh darah dalam waktu 6 bulan pasca prosedur, sehingga secara fungsional menyerupai fungsi pembuluh asli.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas