Mengenal Aneurisma Otak yang Bisa Picu Pendarahan
Aneurisma otak bisa bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan pada otak (stroke hemoragik).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Kenali faktor risiko Aunerisma otak
Sejumlah faktor dapat menyebabkan kelemahan pada dinding arteri dan meningkatkan risiko Aneurisma otak atau pecahnya aneurisma.
Aneurisma otak lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Beberapa faktor risiko ini berkembang dari waktu ke waktu, sementara yang lain muncul sejak lahir.
Baca juga: Penjelasan Dokter Tentang Pendarahan Otak Tukul Arwana, Berawal dari Hipertensi yang Tak Terkontrol
Faktor risiko yang berkembang dari waktu ke waktu, termasuk diantaranya usia yang lebih tua, merokok, tekanan darah tinggi, penyalahgunaan narkoba khususnya penggunaan kokain, kemudian konsumsi alkohol berat.
Beberapa jenis aneurisma dapat terjadi setelah cedera kepala atau akibat infeksi darah tertentu.
Faktor risiko pun muncul saat lahir
Beberapa kondisi yang muncul saat lahir dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko aneurisma otak, termasuk kelainan jaringan ikat yang diturunkan, seperti sindrom Ehlers-Danlos yang melemahkan pembuluh darah, penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan yang menyebabkan kantung berisi cairan di ginjal dan biasanya meningkatkan tekanan darah Aorta sempit (koarktasio aorta).
Kemudian riwayat keluarga aneurisma otak, khususnya kerabat tingkat pertama seperti orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan atau anak.
Komplikasi
Ketika aneurisma otak pecah, pendarahan biasanya hanya berlangsung beberapa detik.
Namun, darah dapat menyebabkan kerusakan langsung pada sel di sekitarnya, dan pendarahan tersebut dapat merusak atau membunuh sel lain.
Ini juga meningkatkan tekanan di dalam tengkorak.
Jika tekanan menjadi terlalu tinggi, tentu dapat mengganggu supply darah dan oksigen ke otak serta kehilangan kesadaran atau bahkan dapat terjadi kematian.