Kanker Usus Besar Peringkat Keempat di Indonesia, Pasien Datang Pada Stadium Tinggi
Kanker kolorektal atau usus besar menempati urutan keempat tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 34 ribu kejadian baru sepanjang tahun 2020.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker kolorektal atau usus besar menempati urutan keempat tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 34 ribu kejadian baru sepanjang tahun 2020.
Sayangnya, pasien kerap kali datang ketika sudah stadium lanjut.
Baca juga: Ada Bercak Darah Saat Diare, Bisa Jadi karena Luka di Usus Besar
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP.
"Kejadian kanker kolorektal terus meningkat dan kebanyakan pasien datang ke dokter saat kondisi sudah pada stadium tinggi," ungkapnya pada talkshow secara virtual, Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami tentang faktor risiko dan gejala kanker kolorektal.
Serta melakukan deteksi dini agar dapat terhindar dan atau sembuh dari kanker kolorektal.
Prof Aru pun menyampaikan jika 95 persen penyebab kanker usus besar dikarenakan faktor risiko di lingkungan.
Dimulai dari cara hidup serta kebiasaan, cara makan yang salah, dan rokok.
Baca juga: Penyakit Batu Empedu dan Kanker Usus Besar, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Solusinya
Namun, ia menekankan jika masalah makan sedikit lebih besar dari tembakau.
Sedangkan faktor risiko kanker usus besar adalah adanya keluarga atau saudara kandung yang mengidap kanker.
Adanya inflamasi dan pengidap diabetes, juga merupakan faktor risiko kanker dan juga berlaku kanker usus besar.
Selain itu ada pula faktor perilaku seperti mengonsumsi alkohol, obesitas, konsumsi daging merah, dan merokok.
Lebih lanjut Prof Aru menyebutkan ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan faktor risiko di atas.
Di antaranya seperti melakukan aktivitas serta mengonsumsi buah-buahan dan serat.