Cegah Kanker Serviks, Tahun Depan Siswa Sekolah Dasar Jadi Prioritas Penerima Vaksin HPV Gratis
Program pemberian imunisasi HPV telah menjadi satu dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tahun depan atau 2023, pemerintah memprioritaskan pemberian imunisasi human papillomavirus (HPV) utamanya diberikan kepada anak-anak.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, kanker serviks dapat dicegah salah satunya dengan imunisasi.
Program pemberian imunisasi HPV telah menjadi satu dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak.
Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2024.
“Kita bisa mengeliminasi virus kanker ini, caranya dengan meningkatkan cakupan imunisasi HPV di setiap kota sehingga kita bisa mengurangi angka kematian dan pembiayaan akibat dari kanker,” ujar Menkes dalam keterangannya yang dikutip Jumat (16/12/2022).
Saat ini kanker serviks merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia.
Baca juga: Vaksin HPV Diklaim Mampu Cegah Kanker Serviks Sejak Dini
Berdasarkan data Globocan tahun 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat. Penyebabnya beragam mulai dari keturunan, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat serta virus.
“Kanker telah membunuh lebih dari 200.000 orang di Indonesia, mayoritas karena belum mendapatkan perawatan yang memadai dan deteksi dini yang masih rendah,” kata Menkes.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Holding BUMN farmasi memperluas upaya pengembangkan dan produksi vaksin HPV dalam negeri dengan menjalin kerjasama dengan PT Marck (MSD).
Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir menyatakan, pihaknya akan memproduksi sebanyak 2,8 juta vaksin HPV di tahun 2023.
Dua jutaan vaksin itu guna memenuhi kebutuhan pemberian dua dosis vaksin HPV bagi anak perempuan berusia 10 hingga 11 tahun.
“Target utama kita adalah anak-anak SD perempuan kelas 5-6 SD, jumlahnya sekitar 1,4 juta orang. Kalau dua dosis, ada 2,8 atau hampir 3 juta dosis yang harus kita siapkan,” ujar Honesti.
Program imunisasj HPV gratis ini memang baru diprioritaskan kepada anak-anak yang duduk di bangku SD pada 2023.
Sementara untuk kelompok usia lainnya, dapat melakukan program vaksinasi HPV secara mandiri.