Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Pestisida dan Bagaimana Bahayanya Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia?

Beberapa efek kesehatan akut yang disebabkan zat kimia ini termasuk diantaranya mata perih, ruam, lecet, kebutaan, mual, pusing, diare hingga kematian

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Apa Itu Pestisida dan Bagaimana Bahayanya Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia?
Freepik
Ilustrasi Racun. Wowon Erawan alias Aki, pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, diketahui menghabisi nyawa korbannya menggunakan pestisida 'Aldicarb'. Pestisida merupakan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek merugikan bagi kesehatan jangka pendek yang disebut 'efek akut', serta efek merugikan kronis yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah paparan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wowon Erawan alias Aki, pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, diketahui menghabisi nyawa korbannya menggunakan pestisida 'Aldicarb'.

Dari 5 korban yang ditargetkan, 3 diantaranya tewas yakni Ai Maemunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23) dan M Riswandi (17).

Ai Maemunah diketahui merupakan istri siri sekaligus anak tiri korban.

Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Keracunan Kopi Pestisida, Pelaku 3 Orang, Termasuk Suami Korban

Pembunuhan ini dilakukan karena para korban mengetahui jejak kejahatan Wowon dan kelompoknya.

Pada pembunuhan menggunakan pestisida ini, Wowon pun dibantu dua rekannya.

Lalu apa itu pestisida ?

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman www.pesticidereform.org, Jumat (20/1/2023), pestisida merupakan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek merugikan bagi kesehatan jangka pendek yang disebut 'efek akut', serta efek merugikan kronis yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah paparan.

Beberapa efek kesehatan akut yang disebabkan zat kimia ini termasuk diantaranya mata perih, ruam, lecet, kebutaan, mual, pusing, diare hingga kematian.

Sedangkan efek kronis yang diketahui adalah kanker, cacat lahir, kerusakan reproduksi, imunotoksisitas, toksisitas neurologis dan perkembangan, serta gangguan sistem endokrin.

Beberapa kelompok ternyata lebih rentan terhadap dampak zat kimia ini.

Bayi dan anak kecil diketahui lebih rentan dibandingkan orang dewasa terhadap efek toksik pestisida.

Begitu pula pekerja pertanian dan pengguna pestisida, mereka lebih rentan karena menerima paparan yang lebih besar.

Baca juga: Bungkus Racun Pada Sisa Bakaran Sampah Jadi Petunjuk Terungkapnya Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Lalu apa itu Aldicarb?

Aldicarb merupakan larutan pestisida yang sangat beracun dan mudah diserap dari semua rute pemaparan.

Reaksi oksidasi secara cepat mengubah Aldicarb menjadi Aldicarb Sulfoxide, yang sebagian kecil kemudian dapat dioksidasi secara perlahan menjadi Aldicarb Sulfon.

Baik senyawa induk maupun metabolit teroksidasinya, masing-masing dapat diubah menjadi oksim dan nitril yang pada akhirnya dapat diubah menjadi aldehida, asam, dan alkohol.

Bagaimana dampak kesehatan akut pasa manusia?

Dikutip dari laman www.sciencedirect.com, efek kesehatan langsung dari paparan pestisida termasuk iritasi pada hidung, tenggorokan dan kulit yang menyebabkan sensasi terbakar, menyengat dan gatal serta ruam dan lecet.

Gejala mual, pusing dan diare juga sering terjadi pada mereka yang keracunan zat kimia ini.

Baca juga: Terungkap Peran 3 Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi: Beli Racun, Gali Lubang di Sekitar TKP

Penderita asma mungkin mengalami reaksi yang sangat parah terhadap beberapa pestisida, terutama pestisida piretrin atau piretroid, organofosfat dan karbamat.

Dalam banyak kasus, gejala keracunan pestisida menyerupai gejala seperti pilek atau flu.

Keracunan pestisida sering kali salah didiagnosis dan jarang dilaporkan, karena penyakit terkait zat kimia ini tampak serupa atau identik dengan penyakit lainnya.

Gejala langsung mungkin tidak cukup parah untuk mendorong seseorang mencari pertolongan medis atau dokter, bahkan mungkin tidak berpikir untuk bertanya tentang paparan pestisida.

Namun, anda harus segera mencari pertolongan medis jika merasa telah diracuni dengan pestisida.

Lalu apa efek kesehatan kronis atau jangka panjangnya?

Efek kesehatan kronis yang ditimbulkan termasuk diantaranya kanker dan tumor, kerusakan otak dan sistem saraf, cacat lahir, infertilitas dan masalah reproduksi lainnya, kerusakan pada hati, ginjal, paru-paru serta organ tubuh lainnya.

Efek kronis ini mungkin tidak muncul selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah terpapar, sehingga sulit untuk menghubungkan dampak kesehatan dengan pestisida.

Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Keracunan Kopi Pestisida, Pelaku 3 Orang, Termasuk Suami Korban

Anak-anak lebih rentan terpapar Pestisida

Anak-anak lebih rentan terhadap paparan pestisida karena organ, sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.

Mereka juga kurang mampu mendetoksifikasi dan mengeluarkan pestisida.

Paparan selama periode perkembangan awal tertentu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ anak-anak ini.

Selain lebih rentan terhadap toksisitas pestisida, perilaku dan fisiologi anak-anak membuat mereka lebih mungkin menerima paparan pestisida lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Sebagian besar paparan pestisida terjadi melalui kulit dan anak-anak memiliki lebih banyak permukaan kulit dibandingkan orang dewasa.

Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Keracunan Kopi Pestisida, Pelaku 3 Orang, Termasuk Suami Korban

Anak-anak memiliki tingkat pernafasan yang lebih tinggi sehingga menghirup pestisida di udara lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

Kelompok usia ini juga mengknsumsi lebih banyak makanan dan air secara proporsional dan residu pestisida dibandingkan orang dewasa.

Meningkatnya kontak mereka dengan lantai, rumput dan taman bermain, perilaku ini juga meningkatkan paparan mereka terhadap pestisida.

Bagaimana efek kesehatan dari tingkatan pestisida tertentu?

1. Organofosfat dan Karbamat

Pestisida ini seperti gas saraf, karena menyerang otak dan sistem saraf, mengganggu transmisi sinyal saraf.

Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, pusing, muntah, nyeri dada, diare, nyeri otot dan kebingungan.

Dalam insiden keracunan yang parah, gejala yang ditimbulkan bisa berupa kejang-kejang, kesulitan bernafas, buang air kecil tanpa disengaja, koma hingga kematian.

Keracunan akut sistem saraf oleh pestisida ini mempengaruhi ratusan ribu orang di seluruh dunia setiap tahun.

Baca juga: Terungkap Peran 3 Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi: Beli Racun, Gali Lubang di Sekitar TKP

2. Fumigan Tanah

Pestisida ini diterapkan ke tanah, membentuk gas yang beracun bagi nematoda, jamur, bakteri, serangga dan tanaman di dalam tanah.

Karena berbentuk gas, mereka berpindah dari tanah ke udara dan membuat orang yang tinggal atau bekerja di dekatnya terpapar.

Gejala paparan fumigan meliputi iritasi kulit, mata dan paru-paru.

3. Piretroid

Insektisida ini adalah bahan kimia sintetik yang secara struktural mirip dengan senyawa tumbuhan, namun telah dirancang agar lebih tahan lama.

Zat ini beracun bagi sistem saraf, gejala keracunan piretroid termasuk diantaranya tremor, air liur berlebihan, sakit kepala, kelelahan, muntah, kulit gatal serta kedutan yang tidak disengaja.

Baca juga: Bungkus Racun Pada Sisa Bakaran Sampah Jadi Petunjuk Terungkapnya Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Banyak piretroid juga menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Mulai dari resmethrin yang menyebabkan kanker dan gangguan reproduksi, hingga sipermetrin, fenvalerat dan deltametrin yang menyebabkan kerusakan genetik dan gangguan reproduksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas