Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pemerintah Dinilai Punya Peran untuk Menyebarkan Informasi tentang Produk Tembakau Alternatif 

Shoim mengatakan, pemerintah memiliki peran yang krusial untuk menyebarkan informasi mengenai produk tembakau alternatif termasuk rokok elektrik

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pemerintah Dinilai Punya Peran untuk Menyebarkan Informasi tentang Produk Tembakau Alternatif 
pixabay/Dovpo
Ilustrasi Rokok Elektrik. Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Shoim Hidayat menjelaskan, berdasarkan kajian systematic literature review yang dilakukan Unair, produk tembakau alternatif mampu menekan risiko kesehatan dibandingkan rokok 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kajian ilmiah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki profil risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. 

Dengan fakta tersebut, produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi ini dapat dijadikan alternatif bagi perokok dewasa yang sulit berhenti dari kebiasaan merokok. 

Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Shoim Hidayat menjelaskan, berdasarkan kajian systematic literature review yang dilakukan Unair, produk tembakau alternatif mampu menekan risiko kesehatan dibandingkan rokok lantaran memiliki perbedaan signifikan terkait senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya sebagai hasil dari perbedaan cara penggunaannya.

Baca juga: Revisi PP Tembakau Dinilai Ancam Mata Rantai Industri, 2 Juta Petani Akan Terdampak

Produk tembakau alternatif tidak dibakar. Misalnya, rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, menerapkan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol sehingga hanya menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Uap yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif tidak mengandung partikel padat. 

“Berkat sistem pemanasan tersebut, produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen - 95 persen lebih rendah bagi perokok dewasa. Jadi, kalau masih ada yang menilai produk ini sama berbahayanya dengan rokok, itu suatu kekeliruan,” kata Shoim, dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Adapun asap rokok yang dihasilkan dari proses pembakaran terdiri dari air sebanyak 31 persen, sementara sisanya terdiri dari nikotin, gliserol, dan zat berbahaya ataupun berpotensi berbahaya termasuk TAR yang bersifat karsinogenik. 

BERITA TERKAIT

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.

“Sebagai antisipasi, perokok aktif bisa mengurangi bahaya dengan beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik atau produk tembakau yang dipanaskan. Produk-produk tersebut tidak melalui proses pembakaran sehingga tidak asap yang mengandung TAR. Produk tembakau alternatif hanya melalui proses pemanasan dan menghasilkan uap air (aerosol),” ujar Shoim.

Baca juga: Pengedar Narkotika Jenis Tembakau Sintetis Ditangkap di Bogor

Shoim mengatakan, pemerintah memiliki peran yang krusial untuk menyebarkan informasi mengenai produk tembakau alternatif termasuk rokok elektrik kepada publik. Intinya, produk alternatif yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi terkini ini memiliki kadar bahaya yang lebih rendah dibandingkan rokok. 

“Informasi tersebut harus sampai ke telinga masyarakat secara luas. Tapi sebelumnya, informasi ini harus sampai dulu ke pemerintah karena informasi ini merupakah hasil kajian ilmiah,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas