Cegah Kasus Kanker Semakin Banyak, Yuk Perbaiki Gaya Hidup dan Pola Makan
Diprediksi pada tahun 2040, akan terjadi peningkatan secara global sebanyak 47 persen kasus kanker baru, menjadi 28,4 juta kasus kanker baru.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu penyakit berbahaya yang menjadi perhatian dunia adalah kanker.
Jenis penyakit tidak menular ini seperti dikutip dari data Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terdapat kasus baru kanker sebanyak 19,3 juta, dan kasus kematian akibat kanker sebanyak 10 juta.
Diprediksi pada tahun 2040, akan terjadi peningkatan secara global sebanyak 47 persen kasus kanker baru, menjadi 28,4 juta kasus kanker baru.
Di Indonesia, jika dilihat dari sisi pembiayaan, kanker menjadi penyakit ke-2 terbesar yang harus ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Hal ini tak terlepas dari gaya hidup termasuk pola makan.
Apa yang kamu makan dapat secara signifikan memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk risiko terkena penyakit kronis seperti kanker.
Perkembangan kanker dalam tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh pola makan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan sehat terutama untuk menjaga daya tahan tubuh.
Selain dari makanan alami seperti buah dan sayuran, mengonsumsi suplemen juga dapat dikonsumsi untuk mengurangi risiko terjadinya kanker.
Dalam rangka Hari Kanker Sedunia kemarin, banyak pihak yang memberikan edukasi terkait penyakit ini dan pencegahannya.
CNI termasuk salah satu pihak yang menghadirkan suplemen untuk dapat mencegah penyakit kanker dan meningkatkan imun penderitanya.
Jane Kurnia, Product Marketing Manager CNI mengatakan pihaknya memang konsen pada kesehatan, salah satunya pencegahan penyakit mematikan kanker.
Sebagai bentuk kepedulian CNI mengeluarkan Sun Chlorella Agaricus sebagai salah satu suplemen anti-kanker.
Suplemen ini mengandung Agaricus Blazei Murril yaitu sejenis jamur yang terbukti bermanfaat sebagai anti-kanker.
Jamur Agaricus Blazei Murril ini ditemukan oleh Dr. Inosuke Iwade (Prof. di Dept Pertanian, Mie University, Jepang) dan dibudidayakan oleh Dr. Hitoshi Ito (Direktur The Research Institute of Fungal Pharmacology di Jepang) yang memiliki hak paten sebagai formula original karena tidak semua Agaricus memiliki efek anti kanker.
Baca juga: Orangtua Harus Dampingi Anak saat Berjuang Melawan Kanker
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.