Cegah Stunting, Ketua IDAI Ingatkan Orangtua Jangan Berikan Makan Asal Kenyang pada Anak
Dr Piprim menekankan pentingnya protein hewani dalam MPASI, metimbang protein nabati untuk cegah stunting.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) imbau orangtua jangan berikan makan asal kenyang pada anak untuk cegah stunting.
"Jadi kadang ibu kasih makan asal kenyang. Lauk mi instan, minum kental manis, kerupuk, kuah bakso. Triple karbohidrat, tidak ada protein. Sebetulnya ngasih makan asal kenyang bermasalah," ungkapnya saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Sehingga selain memastikan anak kenyang, orangtua perlu memenuhi gizi dan nutrisi secara seimbang.
Baca juga: Ayo Konsumsi Ikan dalam Kemasan Kaleng Demi Cegah Stunting, Harganya Terjangkau Kok
Orangtua perlu memastikan pemenuhan ASI ekslusif.
Setelah enam bulan, selain ASI anak harus diberi makanan pendamping ASI (MPASI)
Dr Piprim menekankan pentingnya protein hewani dalam MPASI, metimbang protein nabati untuk cegah stunting.
Ia pun mengungkapkan alasan pentingnya pemenuhan protein hewani.
"Agar asam amino esensialnya cukup kadarnya dalam darah sumbernya hanya dari protein hewani,"
Lebih lanjut, dr Piprim menegaskan jika pemenuhan protein hewani tidaklah mahal.
"Protein lokal murah, telur, ikan, unggas bisa pelihara sendiri. Hati ayam murah. Jadi tidak ada alasan. Hanya saja orang tidak tahu," pungkas prof Piprim.
Baca juga: Ibu Hamil Sakit Jantung, Anak di Kandungannya Berpotensi Stunting, Bahkan Ada Bahaya Lain Mengintai
Penyebab Stunting
Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya stunting, antara lain:
1. Asupan kalori yang tidak kuat.