VIDEO Dukung Pemerintah Turunkan Angka Stunting, Tribun Network Publikasi 2674 Berita dalam Setahun
seringnya pemberitaan tersebut akan membuat masyarakat paham dan mengikuti program Pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia Emas.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tribun Network mendukung program Pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Dukungan tersebut direalisasikan dalam bentuk pemberitaan tentang stunting yang berjumlah sebanyak 2674 dalam setahun.
Hal tersebut dinyatakan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Febby Mahendra Putra mengakui, gencarnya pemberitaan mengenai pentingnya pencegahan stunting belum tentu membuat masyarakat paham dan mengikuti program Pemerintah tersebut dalam waktu dekat.
Namun, Febby Mahendra Putra meyakini, seringnya pemberitaan tersebut akan membuat masyarakat paham dan mengikuti program Pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia Emas.
Diketahui, Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting tahun 2024 mendatang sebesar 14 persen. Pada tahun 2022 lalu prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen.
CEO Tribun Network Dahlan Dahi: Mengurus Stunting Pekerjaan Mulia
CEO Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting (gizi kronis).
Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Saya belajar saat kami menggelar acara bersama BKKBN kemudian saya paham bahwa ini luar biasa. Ini pekerjaan yang sungguh-sungguh mulia," urainya dalam kick off Semesta Mencegah Sunting #CukupDuaTelur di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Sejak itu, Tribun Network ingin terlibat langsung untuk menekan prevalensi stunting yang mencapai 40 juta orang.
"Kita tidak seperti tentara yang dibekali senjata tetapi kita punya wartawan di 320 kota dan mereka punya teman, temannya tentara, temannya BKKBN, temannya pengusaha, temannya tokoh agama, dan bagaimana kalau stunting ini kita gerakkan," tutur Dahlan yang juga Chief Digital Officer (CDO) Kompas Gramedia.
Dahlan menilai stunting bukan sesuatu yang familiar di khalayak umum.
Sehingga istilah stunting ini perlu untuk digelorakan oleh generasi muda agar angka prevalensi bisa terus ditekan.
Dirinya berharap postingan terkait stunting yang tadinya dianggap tidak keren, ke depan menjadi sangat keren.