Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Peran Perkedwi DKI Jakarta Bervisioning Dalam Wisata Kesehatan Indonesia

Kita mengenal beragam wisata yang digalakkan di sebuah negara, termasuk Indonesia. Di antaranya yang tengah menjadi tren adalah wisata kesehatan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Peran Perkedwi DKI Jakarta Bervisioning Dalam Wisata Kesehatan Indonesia
Dok. pribadi
Peran Perkedwi DKI Jakarta Bervisioning Dalam Wisata Kesehatan Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kita mengenal beragam wisata yang digalakkan di sebuah negara, termasuk Indonesia. Di antaranya yang tengah menjadi tren adalah wisata kesehatan (wellness tourism) yang di dalamnya juga terdapat wisata medis (medical tourism).

Untuk itu, induk organisasi kedokteran Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah membentuk perkumpulan bernama Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi) sejak tahun 2009.

Organisasi profesi kedokteran ini, mengembangkan konsep Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia. Pengembangan konsep Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia tersebut dibagi ke dalam 5 pilar.

Lima pilar yang dimaksud adalah Wisata Medis, Wisata Kebugaran, Estetika, Anti Penuaan dan Herbal Tersaitifikasi, Wisata Ilmiah Kedokteran, Wisata Olahraga yang mendukung Kesehatan, dan Dukungan Sektor Kesehatan di Destinasi Prioritas dan Super Prioritas.

Saat ini, Perkedwi sudah dibentuk di tujuh cabang di Indonesia yakni; Cabang Medan, Cabang DIY, Cabang Jawa Tengah, Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB), Cabang Bali, Cabang Banten, dan terbaru adalah Cabang DKI Jakarta.

Untuk wilayah Aceh dan Jawa Timur masih berstatus Caretaker. Selanjutnya, empat cabang lainnya yakni Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Timut (NTT) masih dalam tahapan proses Caretaker.

Menurut Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta, dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, SpAk, Subs.G (K), MARS, M.Biomed (Onk), M.Kes, SH, IDI yang merupakan wadah berkumpulnya dokter-dokter sangat mensupport terbentuknya Perkedwi. Apalagi, IDI juga mewadahi antara lain pengembangan ilmu dan implementasi ilmu tersebut di lapaknya.

Berita Rekomendasi

“Kita punya satu prinsip, tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jadi lebih cepat akan lebih baik. Contoh sekarang dari Perkedwi mulai didirikan di wilayah DKI Jakarta. Tentunya kita juga akan menghimpun semua stakeholder dokter dan stakeholder lain yang ada di DKI yang bisa mensupport di dalam medical tourism tadi atau wisata kedokteran kesehatan,” papar dr Aldrin Neilwan Panca Putra sesaat setelah melantik pengurus Perkedwi Wilayah DKI Jakarta periode 2023 – 2025 di Graha IDI Wilayah DKI Jakarta, Jalan Proklamasi No.77, Pegangsaan, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Ia berharap dengan semakin kuatnya Perkedwi, Indonesia akan menjadi salah satu pelayan kesehatan terbaik di dunia. Tentu saja tidak hanya memberikan layanan kesehatan untuk warga lokal, tapi juga untuk warga negara lain yang ingin menjalani medical tourism sekaligus wellness tourism di Indonesia.

Kepengurusan Perkedwi Wilayah DKI Jakarta periode pertama dipercayakan kepada para dokter yang ahli di bidangnya. Mereka yang dilantik adalah;

Dewan Pembina PC DKI Jakarta
dr. Eddy Sulistijanto, AAK
dr. Ferry Rahman, MKM

Ketua : dr. Aditiawarman, MPH
Wakil Ketua : dr. Indah Susanti
Sekretaris : dr. Yuliana Tri Ratnawati
Bendahara : dr. Farmanina, M. Biomed (AAM)

Perkedwi Wilayah DKI Jakarta membawahi 7 bidang yang akan bersinergi guna memastikan langkah DKI dalam Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia.

Saat ini, DKI Jakarta menjadi daerah utama dengan fasilitas dan potensi pengembangan wisata kesehatan terbaik di tanah air.

Terpilih sebagai Ketua Perkedwi Wilayah DKI Jakarta periode 2023 – 2025, dr. Aditiawarman, MPH mengemukakan bahwa hingga saat ini dokter di DKI Jakarta, baik dokter spesialis maupun dokter umum, jumlahnya di atas 10 ribu orang. Dia optimis, Perkedwi Wilayah DKI Jakarta akan memiliki keanggotaan terbesar.

“Kenggotannya sekarang ini masih sebatas volunteer atau sukarela. Ketika kita sudah mulai bisa memberikan kontribusi kepada anggota, baru kita bisa menerapkan sistim keanggotaan lewat sistim penomoran, artinya dengan nomor organisasi yang yang jelas. Sampai saat ini, dokter di DKI Jakarta jumlahnya di atas 10 ribu. Jadi besar sekali, baik itu dokter spesialis atau dokter umum. Saya bisa katakan bahwa DKI Jakarta atau cabang dimana keanggotannya dari berbagai multi disiplin ilmu kedokteran adalah yang paling besar,” tambah dr. Aditiawarman. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas