Adaktif Terhadap Orang Luar Negeri, Menkes Nilai Bali Cocok untuk Menjadi Lokasi Wisata Medis
Kehadiran layanan kesehatan ini, diakui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebagai bagian pengembangan industri kesehatan global yang pesat.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mendorong pengembangan industri kesehatan di Bali jangan hanya yang bersifat kuratif tetapi harus juga bersifatnya wellness.
Salah satunya yang akan memiliki prospek bagus adalah pusat pelayanan yang mengombinasikan beauty and aesthetic.
"Masyarakat Bali memiliki kemampuan untuk melayani wisatawan di sektor kesehatan dan adaptif terhadap orang dari mancanegara sehingga sangat tepat ada pusat pelayanan kebugaran dan kecantikan," kata Budi saat peresmian Gedung Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar belum lama ini.
Baca juga: Profil Budi Gunadi Sadikin, Menkes Diisukan Jadi Menkeu Prabowo
NgoerahSun Wellness and Aesthetic Center, pusat kesehatan dan estetika yang mengusung konsep inovatif dan berkelas dunia di Bali itu dihadirkan hasil kerjasama RS Ngoerah Denpasar dan Sun Healthcare International Korea Selatan.
Dikatakan Budi, hadirnya layanan kebugaran dan kecantikan bisa menjadikan Bali bukan hanya sebagai lokasi pariwisata alam dan budaya saja tapi juga lokasi wisata medis yang akan menjadi destinasi bagi orang-orang untuk hidup sehat dan menikmati hidup.
"Bali is a destination for people to live, to enjoy life, to heal. (Bali adalah tujuan bagi orang untuk tinggal, menikmati hidup, dan menyembuhkan," ungkap Budi.
Kehadiran layanan kesehatan ini, diakui Budi sebagai bagian pengembangan industri kesehatan global yang pesat, apalagi Indonesia terus berupaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Apalagi faktanya data Kementerian Kesehatan, biaya yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk layanan medis di luar negeri mencapai Rp 161 triliun pada tahun 2021, dengan Malaysia dan Singapura sebagai destinasi utama.
"Fenomena ini mencerminkan kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri serta membuka jalan bagi inovasi yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkompetisi di bidang medical tourism," kata Budi.
Chairman Sun Healthcare International Korea Selatan, Dr. Sun Seung-Hoon menyatakan, kehadiran NSWAC sejalan dengan misi pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat medical tourism Indonesia yang dapat diandalkan oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Berdasarkan data 2024 dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, tercatat sekitar 400.000 wisatawan mengunjungi Bali setiap bulannya. Ini menjadi peluang besar bagi Bali untuk menjadi destinasi unggulan medical tourism, menawarkan layanan kesehatan premium yang menyatu dengan pesona pariwisata lokal," katanya.
Deputy General Manager NgoerahSun Wellness and Aesthetic Center, dr Nahla Shihab, SpDVE., MD (ABIM Certified) menyampaikan, layanan Medical Check Up, layanan Dermaesthetic, layanan Plastic Surgery yang meliputi Face and Neck Surgery, Breast Surgery, Body Contouring, Genitalia Surgery, Reconstructive Surgery dan layanan Aesthetic Dentistry.