Mengenal Gejala Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Meningkat 70 Persen dalam 5 Tahun Terakhir
Penyakit sifilis atau raja singa mengalami peningkatan hampir 70 persen pada tahun 2023.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit sifilis atau raja singa mengalami peningkatan hampir 70 persen pada tahun 2023.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril mengatakan, penyakit sifilis mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir, terhitung dari tahun 2016 hingga 2022 menurut data Kemenkes.
Kasus sifilis ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus.
Mengutip dari laman resmi Kemenkes, sifilis rentan terhadap ibu hamil.
Namun dr. Syahril menjelaskan pengobatan untuk pasien sifilis masih terhitung rendah.
Pasien ibu hamil dengan sifilis yang dapat diobati hanya sebanyak 40 persen.
Baca juga: Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia: HIV, Sifilis, hingga Keputihan, serta Upaya Pencegahannya
Sementara sisanya tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan pada anak yang dilahirkan.
Hal tersebut dikarenakan unsur malu dan adanya stigma masyarakat.
"Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25 persen ibu hamil yang di skrining sifilis," kata dr. Syahril.
"Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” tambahnya.
Sebagai informasi, sifilis merupakan penyakit menular seksual berbahaya yang dapat ditularkan dari ibu hamil kepada anak sejak dalam kandungan.
Baca juga: Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia: HIV, Sifilis, hingga Keputihan, serta Upaya Pencegahannya
Gejala Sifilis
Sifilis berkembang secara bertahap, dan gejala bervariasi pada setiap tahap.
Mengutip dari MayoClinic, berikut beberapa gejala Sifilis sesuai dengan tahapannya:
- Sifilis Primer
Tanda pertama sifilis adalah luka kecil yang disebut chancre (SHANG-kur).
Luka muncul di tempat bakteri lalu masuk ke tubuh.
Sementara kebanyakan orang yang terinfeksi sifilis hanya mengembangkan satu chancre.
Chancre biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah paparan.
Banyak orang yang menderita sifilis tidak memperhatikan chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, dan mungkin tersembunyi.
Luka akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu.
- Sifilis Sekunder
Dalam beberapa minggu setelah penyembuhan chancre asli, penderita mungkin mengalami ruam yang dimulai di batang tubuh.
Tetapi akhirnya menutupi seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam ini biasanya tidak gatal dan bisa disertai luka seperti kutil di mulut atau area genital.
Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Tanda dan gejala ini dapat hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.
- Sifilis Laten
Jika sifilis tidak segera diobat, nantinya akan berpindah tahap, dari sekunder ke tahap tersembunyi (laten).
Terutama ketika tidak ada gejala,
Tahap laten bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Tanda dan gejala mungkin tidak akan muncul lagi atau penyakit dapat berlanjut ke tahap ketiga (tersier).
- Sifilis Tersier
Sekitar 15 persen hingga 30 persen orang yang terinfeksi sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis tersier.
Pada stadium akhir, penyakit ini dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian.
Masalah ini dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal yang tidak diobati.
- Sifilis Bawaan
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita sifilis dapat terinfeksi melalui plasenta atau selama kelahiran.
Sebagian besar bayi baru lahir dengan sifilis kongenital tidak menunjukkan gejala, meskipun beberapa mengalami ruam di telapak tangan dan telapak kaki.
Tanda dan gejala selanjutnya mungkin termasuk ketulian hingga kelainan bentuk gigi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Sifilis