Kemenkes: Sudah Endemi, Tanggung Jawab Lebih Banyak ke Masyarakat
Usai endemi, tanggung jawab dan peran hadapi Covid-19 lebih besar dari masyarakat, bukan lagi pada pemerintah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu ungkap perbedaan usai perubahan status dari pandemi ke endemi.
Usai endemi, tanggung jawab dan peran hadapi Covid-19 lebih besar dari masyarakat, bukan lagi pada pemerintah.
"Kalau dilihat endemi ini lebih banyak tanggung jawab dan peran serta bukan dari pemerintah, tentu sudah masyarakat," ungkapnya dalam Dialog FMB9 bertajuk "Resmi, Covid-19 Menjadi Endemi", Senin (3/7/2023).
Baca juga: Masa Endemi, Sakit Covid-19 Tetap Dibiayai BPJS Kesehatan
Pertama, dari sisi deteksi. Dari sisi deteksi kasus diharapkan peran serta masyarakat lebih tinggi.
Ia pun mengungkapkan jika pemerintah sudah membuka luas layanan tes mandiri Covid-19.
"Jadi kami harapkan masyarakat melakukan pemeriksaan (melakukan) perjalanan ke mana dan ada gejala, dia bisa self testing. Dan akses kita buka ke apotek untuk mendapatkan testing itu," papar Maxi.
Jika hasil tes dinyatakan positif, maka akan masuk ke sistem pemerintah, seperti aplikasi SatuSehat dari sisi surveilans.
"Tapi pemerintah juga tentu tidak membiarkan. Kita juga melakukan surveilans dalam masa endemi. Surveilans sentinel, kita tunjuk puskesmas dan faskes seperti rumah sakit," kata Maxi menambahkan.
Baca juga: Mungkinkah Endemi Kembali Menjadi Pandemi? Ini Penjelasan Epidemiolog
Nanti hasil surveilans ini akan masuk ke sistem.
Kedua, setelah beralih ke endemi, masyarakat memegang peranan penting terkait pencegahan.
Maxi mengungkapkan adanya harapan perubahan perilaku setelah status Covid-19 menjadi endemi.
Kewaspadaan diri harus tetap terjaga.
Seperti terbiasa menggunakan masker di saat sakit atau dalam kondisi rentan.