Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jika Berbulan-Bulan Terpapar Polusi, Apa yang Terjadi pada Tubuh? Begini Kata Dokter

Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP pun jelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jika Berbulan-Bulan Terpapar Polusi, Apa yang Terjadi pada Tubuh? Begini Kata Dokter
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di kawasan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Berdasarkan data IQAir pukul 19.00 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 155 atau masuk kategori tidak sehat. Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP pun jelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan.  Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi kualitas udara di Jakarta akhir-akhir ini berstatus tidak sehat. 

Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP pun jelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan. 

Dokter spesialis paru menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan. 

Menurut dr Agus, selama ini orang-orang menduga jika polusi hanya bisa menimbulkan infeksi saluran napas atas (ISPA). 

Baca juga: Bukan Hanya Asap Rokok, Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru-Paru

Tapi kadang polusi paling berbahaya adalah dampak jangka panjang. 

Lalu kalau tiap hari menghirup udara polusi di Jakarta berbulan bulan hingga bertahun-tahun apa yang terjadi?

BERITA TERKAIT

"Secara sederhana, (terjadi) penurunan fungsi paru," ungkapnya pada media briefing virtual yang dilaksanakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kamis (10/8/2023). 

Selain itu, terjadi hypersensitif saluran pernapasan, alergi, asma, 

Selain itu, paparan panjang dari polusi adalah munculnya lenyakit paru obstruksi kronik (PPOK) 

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Pj Gubernur Heru Tuding Kendaraan Tua Masih Banyak Beroperasi

Penyakit lain yang muncul adalah penyakit jantung hingga kanker paru-paru. 

"Beberapa data seperti di California, peningkatan partikulat meter (PM) 2,5 mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru pada anak," kata dr Agus lagi. 

Selain itu, dr Agus mengungkapkan jika beberapa riset dari polusi udara mengatakan terjadi penurunan fungsi paru di Indonesia.

Foto aerial pemukiman warga di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).Target pembangunan RTH sebesar 30,92 persen atau sekitar 20 ribu hektare bisa memanfaatkan lahan tidur milik DKI Jakarta. Langkah itu lebih efisien dari sisi biaya dibandingkan harus sepenuhnya melakukan pembebasan lahan baru. Serta penataan wilayah dengan melakukan penanaman pohon dan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) guna memperbaiki kualitas udara di DKI. Tribunnews/Jeprima
Foto aerial pemukiman warga di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).Target pembangunan RTH sebesar 30,92 persen atau sekitar 20 ribu hektare bisa memanfaatkan lahan tidur milik DKI Jakarta. Langkah itu lebih efisien dari sisi biaya dibandingkan harus sepenuhnya melakukan pembebasan lahan baru. Serta penataan wilayah dengan melakukan penanaman pohon dan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) guna memperbaiki kualitas udara di DKI. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Seperti pada polisi lalu lintas, penyapu jalan dan penjual koran.

"Rata-rata terjadi penurunan fungsi paru dibandingkan dengan yang tidak bekerja di jalan," tutupnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas