8 Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah, Termasuk Konsumsi Serat hingga Perbanyak Air Putih
Terjadinya lonjakan gula darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Penulis: Irma Rahmasari
Olahraga membantu mengontrol lonjakan gula darah dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon insulin.
Olahraga juga menyebabkan sel otot menyerap gula dari darah dan membantu menurunkan kadar gula darah.
Baik olahraga intensitas tinggi maupun intensitas sedang terbukti dapat mengurangi lonjakan gula darah.
Sebuah studi menemukan peningkatkan serupa dalam kontrol gula darah pada 27 orang dewasa yang melakukan olahraga intensitas sedang atau tinggi.
Sementara itu, berolahraga dengan perut kosong atau penuh bisa berdampak pada kontrol gula darah.
Pada sebuah studi menemukan bahwa olahraga yang dilakukan sebelum sarapan dapat mengontrol gula darah lebih efektif daripada olahraga yang dilakukan setelah sarapan.
Meningkatkan olahraga juga memiliki manfaat tambahan untuk membantu penurunan berat badan sebagai pukulan ganda untuk memerangi lonjakan gula darah.
Baca juga: dr Yulia Asmarani Bagikan Tips Atasi Bau Badan, Termasuk Pakai Deodoran hingga Sabun Antiseptik
6. Konsumsi lebih banyak serat
Serat terdiri dari bagian makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Nutrisi ini sering dibagi menjadi dua kelompok, yaitu serat larut dan serat tidak larut.
Serat larut khususnya, dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah.
Pasalnya, serat ini larut dalam air untuk membentuk zat seperti gel yang dapat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat di usus.
Reaksi itu bisa menghasilkan kenaikan dan penurunan gula darah yang stabil bukan lonjakan.
Serat juga bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan dan asupan makanan.
Berikut ini beberapa sumber serat larut yang meliputi:
- Oatmeal
- Kacang-kacangan
- Buah-buahan, seperti apel, jeruk, dan blueberry
- Banyak sayuran
Baca juga: Benarkah Suntik Putih Efektif untuk Mencerahkan Kulit? Begini Tanggapan Praktisi Anti Aging
7. Minum lebih banyak air
Tidak minum cukup air dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Saat seseorang mengalami dehidrasi, tubuh mereka menghasilkan hormon yang disebut vasopresin.
Hormon ini dapat mendorong ginjal untuk menahan cairan dan menghentikan tubuh membuang kelebihan gula dalam urine.
Vasopresin juga dapat mendorong hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.
Sebuah studi terhadap 3.615 orang menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya 34 ons (sekitar 1 liter) air dalam sehari memiliki 21 persen lebih kecil kemungkinan untuk mengembangkan gula darah tinggi daripada mereka yang minum 16 ons (473 ml) atau kurang sehari.
Sementara, sebuah studi jangka panjang pada 4.742 orang di Swedia menemukan bahwa, selama 12,6 tahun, peningkatan vasopresin dalam darah dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Untuk mendapatkan cairan, jangan lupa lebih baik pilih air putih daripada jus manis atau soda, karena kandungan gulanya akan menyebabkan lonjakan gula darah.
Baca juga: Konsumsi Vitamin E dan Omega-3 Baik untuk Menjaga Skin Barrier, Begini Ulasan Dokter Spesialis Kulit
8. Masukkan sedikit cuka ke dalam makanan
Cuka, terutama cuka apel, ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Melansir Medical News Today, cuka apel telah dikaitkan dengan manfaat penurunan berat badan, pengurangan kolesterol, sifat antibakteri, dan kontrol gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka dapat meningkatkan respons insulin dan mengurangi lonjakan gula darah.
Sementara itu, sebuah studi menemukan cuka secara signifikan mengurangi gula darah pada peserta yang baru saja mengonsumsi makanan yang mengandung 50 gram karbohidrat.
Studi tersebut juga menemukan bahwa semakin kuat cuka, semakin rendah gula darahnya.
Studi lain melihat efek cuka pada gula darah setelah partisipan mengonsumsi karbohidrat. Ditemukan bahwa cuka meningkatkan sensitivitas insulin antara 19 persen dan 34 persen.
Penambahan cuka juga dapat menurunkan indeks glikemik suatu makanan, yang dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah.
Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa menambahkan makanan acar ke nasi, dapat menurunkan indeks glikemik makanan tersebut secara signifikan.
Baca juga: Dokter Paru Bagikan 8 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Supaya Terhidar dari Dampak Buruk Polusi Udara
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)