Kemenkes: ISPA Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Perawatan Medis ke RS
Kemenkes menyatakan, mayoritas penyakit infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA dapat sembuh sendiri.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, mayoritas penyakit infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA dapat sembuh sendiri.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menerangkan, ISPA biasanya menyerang hidung dan tenggorokan dan tidak memerlukan perawatan medis.
Namun ada beberapa orang dapat mengalami komplikasi dan memerlukan perawatan medis
"Jadi enggak sampai dirawat di rumah sakit, bisa sembuh sendiri," kata Nadia dalam pesan singkatnya, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Diskusi Mengupas Permasalahan Anak Indonesia: Stunting, ISPA hingga Demam Berdarah
Adapun gejalanya berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin, maupun kelelahan.
Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA meningkat.
Dinkes mengklaim, hal itu dikarenakan adanya perubahan cuaca.
Tercatat setiap bulan ada 100 ribu lebih warga Jakarta mengalami ISPA.
"Warga DKI yang terkena batuk, pilek, ISPA atau pneumonia setiap bulannya rata-rata 100 ribu kasus dr 11 juta penduduk," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kasus ISPA dan Batuk Pilek Meningkat pada Anak Imbas Polutan
Ngabila memaparkan data laporan ISPA DKI Jakarta tahun 2023.
Rincianya Januari 102.609 kasus, Febuari 104.638 kasus, Maret 119.734 kasus, April 109.705 kasus, Mei 99.130 kasus, Juni 102.475 kasus.
Cara Pengobatan ISPA
Melansir dari laman Kemenkes, pengobatan ISPA bisa dilakukan di rumah.
Pertama, lakukan kompres hangat pada daerah wajah agar pernafasan lebih nyaman dan mengurangi kongesti.
Beberapa dokter biasanya memberikan dekongestan hidung yang dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat atau kombinasi dengan antihistamin untuk membantu meredakan gejala.
Kedua, salah satu cara aman untuk mengurangi gejala adalah dengan menghirup uap dan berkumur air garam.
Irigasi dengan salin dapat meningkatkan kemampuan mukosa nasal melawan agen infeksius.
Ketiga, perbanyak minum untuk menggantikan kehilangan cairan bila tidak ada kontra indikasi.
Keempat, Analgesik dapat diberikan untuk membantu mengurangi demam dan nyeri. (*)