Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ahli Ingatkan Tidak Semua Makanan Ultra-proses Buruk, Simak Penjelasannya

Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, pakar sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa tidak tepat

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ahli Ingatkan Tidak Semua Makanan Ultra-proses Buruk, Simak Penjelasannya
Unsplash
Ilustrasi makanan ultra proses 

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Baru-baru ini, muncul pembahasan mengenai Makanan Ultra Proses atau Ultra Processed Food (UPF). Sebenarnya apakah semua UPF itu buruk?

Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, pakar sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa tidak tepat apabila semua UPF dinilai tidak sehat. 

Secara pribadi, Purwiyatno menilai, pengelompokkan makanan sebenarnya tidak semata-mata berdasarkan pada pengolahannya, khususnya untuk ultra processed food.

"Masalahnya adalah ketika ultra processed food dinilai paling tidak sehat, padahal belum tentu," kata Purwiyatno, kepada media, Senin (21/8/2023).

Ultra Processed Food sendiri adalah bagian dari makanan yang sudah diproses serta ditambah dengan zat aditif, seperti pewarna buatan, gula, garam, perisa buatan, lemak dan lainnya.  

Selain diproses untuk menjadikannya lebih lezat, terdapat beberapa manfaat lain dari makanan UPF. Beberapa di antaranya adalah makanan bisa lebih awet dan tahan lama, serta praktis dan enak untuk dikonsumsi. 

BERITA REKOMENDASI

Jadi, kecuali kita memetik apel langsung dari pohonnya atau meminum susu langsung dari sapi, jadi sebagian besar makanan yang kita makan diproses secara teknis.

Nah, sejumlah ahli gizi, mengingatkan bahwa tidak semua pemrosesan makanan itu buruk. Misal, pengolahan susu menjadi yogurt atau gandum yang diolah menjadi roti merupakan contoh pemrosesan makanan sederhana yang tetap memiliki kandungan gizi. 

Oleh karena itu sebaiknya kita tidak menyamaratakan semua teknik pemrosesan makanan sehat menjadi “sampah”. Hanya karena sesuatu telah melalui proses bukan berarti tidak sehat untuk dimakan.

UPF juga dapat diperkaya dengan micronutrients dan asam amino yang dapat dikonsumsi tubuh dengan mudah. Proses ini juga lazim dikenal dengan proses fortifikasi. 

Beberapa makanan memerlukan fortifikasi dengan penambahan banyak vitamin dan mineral penting untuk mengatasi kekurangan nutrisi seperti kekurangan zat besi, kalsium dan vitamin D.

Beberapa makanan yang diproses fortifikasi dengan penambahan vitamin dan mineral dibutuhkan untuk menggantikan kebutuhan nutrisi yang hilang selama proses pengolahan, seperti zat besi, kalsium dan vitamin D.

Menurut peneliti PRTPP BRIN ( Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional ) Ardiba Rakhmi Sefrienda, ada kemungkinan zat gizi yang terkandung dalam pangan tersebut hilang atau rusak pada saat proses pembuatan atau pengolahan. Atau, memang minim karena jumlah kandungan gizinya yang kurang. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas