Muncul Isu Virus Nipah di Malaysia, Pakar: Saya Pastikan Belum Ada Kasus Itu
Dengan ada gejala misalnya demam, nyeri kepala, nyeri badan otot, pegal dan ada muntah nyeri tenggorokan. Sebaiknya 14 hari isolasi mandiri
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman menanggapi isu perihal ditemukannya kasus virus Nipah di Malaysia.
Sejauh ini, menurutnya informasi tersebut tidaklah benar.
Baca juga: Pekerja Ini Jadi Kelompok Paling Rentan Terinfeksi Virus Nipah
"Jadi saat ini beredar isu kasus Malaysia, memiliki kasus virus Nipah. Sejauh ini yang saya bisa pastikan tidak ada atau belum ada kasus itu," ungkap Dicky pada keterangannnya, Senin (25/9/2023).
Data ini resmi dari pemerintah hingga surveilans secara global.
Namun menurutnya, hal ini tetap perlu menjadi kewaspadaan.
Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Wabah Virus Nipah di India
"Jadi ini untuk sejauh mengkonfirmasi tentunya ini tetap memberikan kewaspadaan," tegasnya.
Ia pun menyarankan pemerintah untuk memperkuat monitor.
Lakukan isolasi atau karantina secara mandiri.
Isolasi tentu untuk yang bergejala, namun karantina bagi yang merasa kontak atau pernah berkunjung ke negara India atau Bangladesh.
Selain itu perlu melakukan karantina jika memunculkan gejala yang mengarah ke virus Nipah.
Baca juga: Kenali Cara Penularan Virus Nipah, Ahli Sebut Ada Potensi Masuk ke Indonesia
"Dengan ada gejala misalnya demam, nyeri kepala, nyeri badan otot, pegal dan ada muntah nyeri tenggorokan. Sebaiknya 14 hari isolasi mandiri dan melapor pada nakes setempat," pungkasnya.