Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Peringati Hari Jantung Sedunia 2023, Kemenkes Ajak Masyarakat Terapkan Perilaku CERDIK dan PATUH

Peringatan Hari Jantung Sedunia Jumat (29/9/2023), Kemenkes tingkatkan kesadaran masyarakat agar lakukan pencegahan dan pengendalian penyakit jantung.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Peringati Hari Jantung Sedunia 2023, Kemenkes Ajak Masyarakat Terapkan Perilaku CERDIK dan PATUH
Istimewa
Ilustrasi kesehatan jantung - Peringatan Hari Jantung Sedunia jatuh pada Jumat (29/9/2023), Kemenkes tingkatkan kesadaran masyarakat agar lakukan pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dengan menerapkan perilaku CERDIK bagi yang sehat dan PATUH bagi penyandang penyakit jantung dan Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya. 

P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T : Tetap diet dengan gizi seimbang

U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman

H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

Baca juga: Sejarah Hari Jantung Sedunia, Ketahui Latar Belakang dan Tujuan Peringatan Ini Kepada Masyarakat

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Eva Susanti, mengatakan bahwa momentum peringatan Hari Jantung Sedunia agar menjadikan komitmen bersama mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang pada pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 meliputi transformasi layanan primer untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Dengan momentum ini, mari kita tingkatkan upaya dan komitmen yang kuat dari kita bersama untuk dapat mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang pada pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024,"

Berita Rekomendasi

"Pilar transformasi sistem kesehatan tersebut meliputi transformasi layanan primer yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program promosi dan edukasi, serta skrining Penyakit Jantung melalui penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer," kata Eva, Senin (25/9/2023), dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Sebagai informasi, tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang.

Perilaku tersebut merupakan salah satu kontributor utama terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK), serta berpotensi mengalami Henti Jantung Mendadak atau Sudden Cardiac Death.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas