Susu Jadi Pengganti Santan, Apa Dampaknya Bagi Tubuh? Ini Penjelasan Dokter
Susu bagi sebagian orang kerap dijadikan sebagai pengganti santan sebagai bahan masakan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Santan tidak lepas menjadi salah satu bahan yang digunakan dalam olahan masakan.
Namun belakangan, susu kerap dijadikan sebagai pengganti santan oleh sebagian orang.
Bagaimana dampaknya bagi tubuh? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang Christopher Andrian, M.Gizi, Sp. GK kasih penjelasan.
"Boleh tidak menggunakan santan dengan susu. Sebenarnya boleh-boleh saja,"ungkapnya dalam acara Ngobrolin Pilihan Susu (Ngopi Susu)” bersama Greenfields, Minggu (9/10/2923).
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Lactosa Intolerance
Makanan yang menggunakan santan adalah untuk mendapatkan rasa yang gurih. Rasa gurih dari santan berasal dari lemak.
Nah rasa gurih ini bisa diganti dengan menggunakan susu.
Susu yang disarankan untuk mengganti santan adalah jenis fresh milk.
"Untuk mendapatkan pengganti si lemak tadi untuk efeknya. Cuma kalau suhu terlalu tinggi tadi, itu akan merusak komponen protein tadi," jelasnya.
Selain itu, beberapa vitamin yang dirusak karena suhu yang tinggi.
"Akan mempengaurhi kesehatan kita tidak? sebenarnya sih tidak ada pengaruhnya juga," kata dr Christopher.
Hanya memang ketika dipanaskan dalam suhu yang tinggi, kadar protein berkurang.
Keuntungannya apa dijadikan pengganti santan?
"Kalau santan tidak ada protein sama sekali. Tapi kalau susu ini dipakai buat masak, itu ada komponen si proteinnya. Setidaknya bertambah, asupan proteinnya di dalam makanan tadi," tutupnya.