Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cuaca Panas di Indonesia, Pakar Ingatkan Lansia Jadi Kelompok Rentan

Terkait cuaca panas, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman ingatkan orang lanjut usia termasuk kelompok rentan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cuaca Panas di Indonesia, Pakar Ingatkan Lansia Jadi Kelompok Rentan
Weather
Ilmuwan memperkirakan tahun 2023 sebagai tahun dengan suhu udara paling panas sepanjang sejarah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah wilayah di Indonesia masih dilanda cuaca panas hingga terik. 

Terkait cuaca panas, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman ingatkan orang lanjut usia termasuk kelompok rentan.

Baca juga: Tips Sehat Nadia Alaydrus di Tengah Cuaca Panas

"Di sisi lain panas ini, bisa berdampak pada lansia," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (16/10/2023). 

Lansia, kata Dicky bisa mengalami head stres. Karena pada lansia umumnya cenderung mengalami penurunan kapasitas termogulasi.

Termogulasi adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.

Pada lansia, kemampuan termogulasi mereka sudah tidak lagi sama seperti anak muda dalam merespon panas.

Baca juga: Cuaca Panas dan Polusi Udara Ancam Kesehatan Bisa Sampai Heat Stroke!

Berita Rekomendasi

"Ini menyebabkan bisa mengalami head stres dan penyakit yang berkaitan dengan panas," jelas Dicky. 

Beberapa penyakit yang bisa dialami oleh lansia seperti dehidrasi.

Menurunnya  rasa haus pada lansia bisa terjadi. Sehingga membuat lansia sering mengalami dehidrasi. 

Lalu saat lansia mengalami komplikasi penyakit jantung, ini juga bisa memburuk akibat udara panas.

"Ini bisa menyebabkan denyut jantung meningkat, tekanan darah tinggi juga meningkat. Sangat rawan pada lansia yang memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah," jelasnya. 

Selain berpotensi memperburuk penyakit komorbid, cuaca panas bisa berdampak pada saluran napas.

"Dengan suhu panas yang tinggi, perburukan kualitas udara menyebabkan pada orangtua 

(alami) Penyakit paru obstruktif kronis (chronic obstructive pulmonary disease) atau lebih sering disebut dengan PPOK," papar Dicky. 

Dengan adanya cuaca panas, maka cenderung memburuk dan meningkatkan risiko kekambuhan 

"Dan ini bisa dialami oleh lansia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas