Sebaran Kasus Monkeypox di Indonesia, Terbanyak di Setiabudi Jakarta Selatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) membeberkan sebaran kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) membeberkan sebaran kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia.
Adapun kasus yang tercatat sampai hari ini ada 7 yang terkonfirmasi berasal dari Jakarta.
Rinciannya 1 kasus dari Jatinegara, Mampang 1 kasus, Kebayoran Lama 1 kasus, Setiabudi 2 kasus, Grogol Petamburan 1 kasus, dan Kembangan 1 kasus.
"Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien Monkeypox juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV), dan memiliki orientasi Biseksual," Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu (23/10).
Maxi juga membeberkan bahwa pasien Monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko.
Baca juga: Mulai Pekan Ini, 500 Orang Berisiko Tinggi Tertular Cacar Monyet di Jakarta Diberi Vaksin Mpox
Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Dinkes DKI Jakarta) melaporkan gejala terbanyak yang dialami 7 pasien cacar monyet atau Monkeypox.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menerangkan bahwa lesi merupakan gejala yang semua pasien alami.
"Lesi dialami semua pasien," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta.
Ia menerangkan, terkait lesi jumlah pada pasien beragam. Mulai dari satu hingga 25 lesi.
"Ada yang cuma 1 digenitalianya, tetapi ada juga yang 25 lesi dibeberapa region tubuh seperti lengan, wajah, kaki. Tersebar tapi sedikit-sedikit bukan menggerombol, tidak semengerikan itu," ujar Ani.
Setelah munculnya lesi dan ruam kemerahan maka akan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.