Lebih dari 60 persen Pasien yang Jalani Perawatan Kanker Alami Gangguan Seksual
Pasien yang menjalankan perawatan kanker mengalami gangguan seksual dan hanya 15 persen dari mereka yang mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini permasalahan menyelimuti pasien kanker payudara, mulai dari kesehatan fisik, mental, maupun finansial.
Tak hanya itu, penanganan kanker juga dapat mempengaruhi seksualitas dalam berbagai aspek karena terdiagnosis kanker payudara, tidak jarang pasien mendapatkan terapi hormon yang mengganggu fungsi seksual.
Baca juga: Mengatasi Kendala Pengobatan Kanker Payudara Dinilai Membutuhkan Political Will yang Kuat
Dokter Spesialis Bedah Kanker, dr. Yadi Permana, Sp.B(K)Onk mengatakan, terapi hormon adalah jenis pengobatan kanker yang melibatkan penggunaan obat untuk memblokir efek hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
"Hormon seperti estrogen dan progesteron dapat merangsang pertumbuhan beberapa jenis kanker payudara maka, terapi hormon mengurangi kadar hormon-hormon ini atau mencegahnya bekerja,” kata Yadi Permana saat perayaan Breast Cancer Awareness Month Kalbe Farma di White Collar SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
Dikatakannya, pengobatan kanker payudara mempengaruhi organ reproduksi, gambaran mengenai diri dan intimasi dengan pasangan.
Bahkan semakin muda seseorang mendapatkan terapi kanker semakin tinggi juga risiko untuk terkena gangguan seksual.
"Gangguan fungsi seksual ini menyebabkan rendahnya kualitas hidup para pejuang kanker payudara dan kondisi kanker juga dapat menyebabkan pejuang kanker mengalami early menopause," katanya.
Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi berkaitan dengan persepsi pasien kanker terhadap diri mereka, karena perubahan-perubahan tersebut berisiko menyebabkan depresi dan kecemasan.
Dalam kesempatan yang sama, Seksolog Zoya Amirin mengatakan, lebih dari 60 persen pasien yang menjalankan perawatan kanker mengalami gangguan seksual dan hanya 15 persen dari mereka yang mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.
"Padahal, bantuan tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang mengatasi masalah gangguan seksual dan dalam merehabilitasi hubungan seksual dengan pasangan suami istri masing-masing," katanya.
Group Product Manager PT Global Onkolab Farma, dr. Fauzi Imam Sambodo mengatakan, pihaknya memperingati Breast Cancer Awareness Month (BCM) dengan tema Living Beyond Breast Cancer : Beauty from Within : Blessed, Happy, Confident, Loved.
"Perayaan ini merupakan bentuk kepedulian Kalbe terhadap kesadaran masyarakat terkait kanker payudara, sebagai kegiatan rutin tahunan yang diadakan Kalbe untuk warrior, survivor, dan caregiver kanker serta masyarakat awam," katanya.