Kasusnya Terus Naik, PB IDI Ungkap Perlu Penelitian Lebih Lanjut Terkait Monkeypox
Kurangnya penelitian tentang monkeypox menyulitkan organisasi layanan kesehatan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Monkeypox atau cacar monyet saat ini menjadi sorotan karena kasusnya terus alami kenaikan di Indonesia.
Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ungkap perlu kerja sama lintas sektor dalam menangani Monkeypox.
Di antaranya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Monkeypox. Hingga peningkatan akses terhadap pengobatan yang efektif.
Selain itu PB IDI juga menilai bahwa perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut untuk pengendalian Cacar Monyet ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT.
Baca juga: Enam Rekomendasi PB IDI Saat Kasus Monkeypox Meningkat, Skrining dan Edukasi Hindari Penularan
"Juga perlu peningkatan pendanaan untuk penelitian dan upaya pengendalian. Serta pembentukan respons terkoordinasi yang melibatkan partisipasi semua negara terutama di Asia Tenggara," ungkap dr Adib pada keterangannya, Senin (30/10/2023).
Menurut PB IDI, banyak pemerintah di kawasan Asia Tenggara yang kurang memperhatikan penelitian.
Hal ini dapat menyulitkan organisasi layanan kesehatan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif.
Di sisi lain, penelitian juga membantu dalam pengobatan dan vaksin untuk Monkeypox.