KNPS Gelar Penyuluhan Stunting Lewat Cara Mendongeng di PAUD
Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) melakukan penyuluhan stunting kepada anak-anak PAUD di daerah Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) melakukan penyuluhan stunting kepada anak-anak PAUD di daerah Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Penyuluhan ini dilakukan dengan metode mendongeng untuk membiasakan orangtua aktif dalam pencegahan stunting.
Dalam penyuluhan tersebut, Ketua Umum KNPS, David, menyampaikan kalau stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Stunting dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan.
Untuk mencegah stunting, David mengimbau orang tua untuk memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang, menjaga kebersihan lingkungan, serta memberikan stimulasi psikososial yang memadai.
"Kami memilih metode mendongeng dalam penyuluhan ini karena kami ingin melibatkan orang tua secara aktif," kata David.
"Melalui mendongeng, orang tua dapat memberikan pesan-pesan pencegahan stunting kepada anak-anak mereka. Tidak hanya itu, secara makro dampak yang ditimbulkan dari stunting adalah lambatnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka kemiskinan, dan terjadinya ketimpangan sosial," kata dia.
Dalam penyuluhan tersebut, David dan tim KNPS mendongeng tentang seorang anak yang mengalami stunting. Dalam cerita tersebut, anak tersebut berhasil tumbuh sehat dan cerdas setelah mendapatkan asupan gizi yang cukup, kebersihan lingkungan yang terjaga, dan stimulasi psikososial yang memadai.
Penyuluhan stunting ini disambut baik oleh orang tua dan anak-anak PAUD. Mereka berharap penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pencegahan stunting.
"Penyuluhan ini sangat bermanfaat," kata salah satu orang tua PAUD. "Saya jadi tahu cara mencegah stunting dengan benar."
KNPS akan terus melakukan penyuluhan stunting di berbagai daerah di Indonesia. Penyuluhan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022.
Baca juga: Program Gerakan Keluarga Cegah Stunting Sasar Warga Pesawaran dan Tasikmalaya
Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya. Adapun hasil SSGI merupakan salah satu sarana untuk mengukur target stunting di Indonesia. Sebelumnya, SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Kemenkes mengatakan, mulai 2021 SSGI dilakukan setiap tahun.