Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengorok Jadi Salah Satu Gangguan Pernapasan Saat Tidur, Ini Bahayanya

Mendengkur menjadi salah satu gangguan pernapasan saat tidur yang dapat membuat orang tidak bisa bernapas kurang lebih 10 detik

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Mengorok Jadi Salah Satu Gangguan Pernapasan Saat Tidur, Ini Bahayanya
parapuan.co
ilustrasi mendengkur - Mendengkur bisa terjadi karena adanya penyempitan dari saluran pernafasan atas sewaktu tidur yang dapat menyebabkan adanya henti nafas (apnea) saat tidur.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, EKo Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendengkur perlu diwaspadai apalagi bila selalu dialami setiap tidur.

Mendengkur bisa terjadi karena adanya penyempitan dari saluran pernafasan atas sewaktu tidur yang dapat menyebabkan adanya henti napas (apnea) saat tidur. 

Mendengkur menjadi salah satu gangguan pernapasan saat tidur yang dapat membuat orang tidak bisa bernapas kurang lebih 10 detik dan menjadi masalah yang cukup serius karena dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dan menyebabkan organ-organ kekurangan oksigen selama tidur.

Baca juga: Bahaya Mendengkur pada Anak yang Perlu Diwaspadai

"Terjadinya Obstructive Sleep Apnea atau OSA atau gangguan yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara ketika sedang tidur membahayakan," kata dr Roni Januardi, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher di Siloam Hospital Bangka saat diskusi daring, Kamis (9/11/2023).

Penderita OSA seringkali didapatkan mengalami gasping atau tersedak dan terbangun malam hari yang berakibat tidur tidak pulas.

Gangguan tidur akibat OSA mengakibatkan penurunan kualitas hidup berupa rasa mengantuk sepanjang hari, konsentrasi yang menurun, rasa lelah dan lesu, sakit kepala, gelisah, hambatan dalam prestasi belajar atau bekerja.

Berita Rekomendasi

"OSA juga meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis sehingga muncullah penyakit jantung, penyakit metabolik seperti diabetes melitus, stroke bahkan dapat mengakibatkan penurunan sex ability," katanya.

Dikatakannya, tidur mendengkur sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja dan dalam beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hal tersebut yakni orang gemuk yang memiliki Body Mass Index (BMI) lebih dari 25 - 30, lingkar leher yang lebih dari 40cm, bertambahnya usia dan jenis kelamin laki-laki.

Selain itu, mendengkur bisa dialami seseorang yang mengalami kelainan struktur anatomi saluran pernafasan atas perokok, pengguna obat tidur, peminum alkohol, serta pada orang yang mengalami kelainanan anatomis rahangnya.

"Sedangkan pada anak-anak, tidur mendengkur seringnya diakibatkan oleh pembesaran atau pembengkakan adenoid dan tonsil (amandel)," katanya.

Baca juga: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Nyenyak, Bisa Jadi Tanda Bahaya Jika Terjadi Seperti Ini

Pertolongan pertama pada 'pasien' mendengkur saat tidur adalah memperbaiki jalan napas dengan cara merubah posisi tidur atau positioning (misalnya bantal ditinggikan, tidur miring sisi kanan dan segera periksakan dan ketahui penyebab mengorok/OSA dengan dokter spesilais dan dapatkan cara penanganan yang tepat.

"Gaya hidup sehat (tidak merokok, tidak bergadang, minum alkohol, hindari stress), makan makanan gizi seimbang, olahraga teratur 30 menit per hari," kata Roni Januardi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas