Rentan Diabetes, Anak Obesitas Harus Cek Gula Darah Setiap Tahun
Anak yang alami obesitas atau berat badan berlebih bisa picu berbagai banyak penyakit di kemudian hari.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak yang alami obesitas atau berat badan berlebih bisa picu berbagai banyak penyakit di kemudian hari.
Oleh karena itu, anak obesitas sebaiknya cek gula setiap tahun untuk deteksi dini dan cegah diabetes tipe dua.
Hal ini diungkapkan oleh DR Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) & Direktur Eksekutif International Pediatrics Association / Asosiasi Dokter Anak Sedunia.
"Semua anak gemuk hingga umur 10 tahun, direkomendasi minimal skrining setiap tahun. Termasuk gula darahnya, skrining metabolic sindrom namanya," ungkap dr Aman pada media briefing virtual, Selasa (21/11/2023).
Selain itu, ia pun mengimbau pada orangtua untuk melihat tanda kehitaman pada leher anak yang obesitas.
"Kalau anak gemuk, lehernya hitam, tangannya hitam-hitam, itu tanda-tanda insulin resisten," kata dr Aman.
Saat seseorang mengalami resistensi insulin, terjadi gangguan pada proses glikolisis.
Pankreas tetap memproduksi insulin, tapi sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa sebagaimana mestinya.
Kondisi ini menyebabkan penumpukan glukosa di dalam darah, sehingga membuat kadar glukosa tubuh berada di atas normal dan berujung pada diabetes.
"Data saya sendiri, itu sekitar 88 persen menjadi diabetes. Data saya, anak SMP di Jakarta waktu itu hampir 20 persen terjadi insulin resisten. Kejadian ini jadi diabetes. Jadi jangan tunggu insulin resisten. Kita obati dia," imbaunya.
Ia mengajak orangtua untuk lebih waspada jika anak alami kelebihan berat badan bahkan sampai obesitas.
Karena obesitas saat ini sudah dianggap sebagai penyakit dan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan lainnya.