Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Di Bali Ditunda Karena Banyak yang Menolak, Program Nyamuk Wolbachia Bakal Digelar di Jabar

Dinkes mencatat ada 7.512 kasus DBD di Jabar pada periode Januari-Juni 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 49 orang meninggal dunia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Bali Ditunda Karena Banyak yang Menolak, Program Nyamuk Wolbachia Bakal Digelar di Jabar
Facebook
Melinda Gates melihat cara kerja bakteri Wolbachia lewat mikroskop 

TRIBUNNEWS.COM -- Program penanganan kasus Demam Berdarah dengan pelepasan nyamuk wolbachia di Bali akhirnya ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Sedianya pelepasan nyamuk ini akan dilakukan di Kota Denpasar dan Kabupaten Bueleng.

Penolakan dari berbagai pihak membuat program tersebut akhirnya mundur tak menentu.

Baca juga: Efek Samping yang Dialami Manusia Jika Digigit Nyamuk Berbakteri Wolbachia

I Wayan Widia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menyebut penundaan itu diputuskan lantaran terjadi pro dan kontra di masyarakat.

Bahkan sebuah petisi yang menolak pelepasan nyamuk Wolbachia dibuat secara daring pada awal November dan sejauh ini mendapatkan dukungan 1.650 orang.

Direktur Pusat Kedokteran Tropis, dr. Riris Andono Ahmad, yang juga salah satu peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, berkata penolakan masyarakat terhadap teknologi baru Wolbachia bisa dipahami.

Akan tetapi, sambungnya, berdasarkan penelitian dan penilaian 20 pakar ternama di Indonesia menyatakan risiko dari teknologi Wolbachia dalam 32 tahun ke depan relatif bisa diabaikan.

Akan Digelar di Jabar

Berita Rekomendasi

Sementara itu masyarakat dibikin takut dengan penyebaran sekitar 60 ribu telur nyamuk jenis Aedes aegypti wolbachia yang akan dilakukan di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Bandung.

Pengiriman itu dilakukan Kementerian Kesehatan untuk menekan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga: Wolbachia Dikaitkan Penyakit Japanese Encephalitis, Peneliti UGM Beri Penjelasan 

Sebab, demam berdarah masih cukup tinggi di Jawa Barat.

Dinkes mencatat ada 7.512 kasus DBD di Jabar pada periode Januari-Juni 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 49 orang meninggal dunia.

Kota Bandung penyumbang kasus DBD terbanyak di Jabar dengan 1.021 kasus. Sedangkan yang paling sedikit Kota Banjar dengan 20 kasus.

Namun, hadirnya nyamuk wolbachia untuk menekan kasus DBD menuai pro dan kontra di masyarakat karena informasi yang didapatkan masih simpang siur.

Banyaknya kabar hoaks yang beredar pun membuat masyarakat merasa takut dengan kehadiran dari nyamuk wolbachia ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas