Minat Literasi Anak Indonesia Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), hanya ada 1 dari 1000 anak Indonesia aktif membaca.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
"Sebagai infrastruktur yang meningkatkan minat baca, perpustakaan belum banyak, merata dan dimanfaatkan," jelas dr Hesti.
Lebih lanjut ia pun menjelaskan dampak dari membaca.
"Saat membaca itu bukan hanya melihat bentuk. Di situ bentuk ada arti, bunyi yang pemahamannya sama. Di situ ada analisa dan evaluasi," papar dr Hesti.
Oleh karenanya, membaca berdampak pada kehidupan sosial seseorang.
Kalau kita memiliki banyak pengetahuan, tentu banyak yang bisa dibagi pada orang lain.
Selain itu, saat membaca terjadi penyerapan pengetahuan dan pemahaman. Anak pun mampu mengembangkan analisis dan mengevaluasi.
Tingkat literasi juga tanda sebuah kemajuan negara.
"Semakin tinggi literasi suatu negara, tingkat pendidikan biasanya tinggi. Faktor memengaruhi minat baca," tegasnya.
Selain meningkatkan pengetahuan, membaca juga memacu tumbuhnya empati, imajinasi dan daya konsentrasi anak.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia