Hal-hal yang Perlu Diketahui Seputar Operasi Penggantian Lutut karena Pengapuran
Adapun kondisi pasien Osteoartritis lutut yang memerlukan tindakan UKR ketika tindakan konservatif tidak lagi berhasil.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengapuran tulang atau Osteoartritis (OA) sering dikeluhkan orang yang memasuki usia lanjut usia (lansia).
Kelainan ini menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang dan harus segera ditangani.
Mengutip Kementerian Kesehatan, OA adalah sebuah penyakit yang timbul akibat kerusakan jaringan tulang rawan yang melapisi tulang.
Akibatnya tulang saling berbenturan ketika digerakkan.
Baca juga: Nikira Mirzani Alami Pengapuran Leher, Tak Bisa Menoleh ke Kanan dan Kiri, Demam Berkepanjangan
Penyakit degeneratif ini bisa memburuk dari waktu ke waktu, yang berujung nyeri kronis.
Nyeri dan kekakuan sendi bisa menjadi cukup parah sehingga membuat tugas sehari-hari menjadi sulit.
Depresi dan gangguan tidur dapat diakibatkan oleh rasa sakit dan kecacatan osteoarthritis.
Osteoartritis pada lutut, ada sejumlah rekomendasi pengobatan yang bisa dijalankan.
Seperti operasi UKR atau penggantian lutut unicondylar dan operasi penggantian lutut (Total Knee Replacement – TKR).
UKR adalah operasi penggantian lutut sebagian ini dikerjakan dengan mengganti satu kompartemen sendi lutut untuk diganti dengan implan.
Sementara, TKR diketahui sebagai prosedur medis yang dilakukan dengan cara mengganti sendi lutut yang sudah rusak dengan sendi lutut buatan (prostetik).
Consultant Orthopaedic, Hip & Knee Surgeon dari ALTY Orthopaedic Hospital Prof Dr Azhar M Merican mengatakan, terdapat perbedaan manfaat menjalani prosedur UKR dibandingkan dengan prosedur TKR.
"UKR memiliki risiko lebih kecil dibandingkan TKR, pemulihan lebih cepat, pelestarian tulang, lutut lebih alami," tutur dia dalam kegiatan baru-baru ini.