Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Targetkan Indonesia Maju Pada 2045, Menkes Dorong Kader Kesehatan Lakukan Tiga Upaya Ini

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut perlu generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar. Karena itu, gizi setiap anak Indonesia tercukupi.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Targetkan Indonesia Maju Pada 2045, Menkes Dorong Kader Kesehatan Lakukan Tiga Upaya Ini
Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rakernas BKKBN, Rabu (25/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan mencapai usia emas pada 2045. 

Pada tahun tersebut, Indonesia genap berusia satu abad alias 100 tahun dan ditargetkan telah menjadi negara sejahtera serta maju, setara dengan negara maju lainnya.

Untuk menuju ke arah itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut perlu generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar. Karena itu, gizi setiap anak Indonesia harus dipastikan tercukupi.

Baca juga: Saat Menkes Bicara Pembalut Luka jadi Alat Kesehatan Terlaris di Indonesia, Penjualan Capai Rp 300 M

Menurut Budi jika anak-anak kita tidak sehat dan tidak pintar, maka sulit menjadikan Indonesia sebagai negara maju. 

"Pak Presiden ingin kita menjadi Indonesia emas. Kalau ingin sehat dan pintar, anak-anaknya tidak boleh kekurangan gizi. Karena kalau kekurangan gizi pasti tidak bisa pintar ketika besarnya,” kata Budi pada keterangannnya, Selasa (30/1/2024). 

Agar asupan gizi dan nutrisinya tercukupi, Budi sampaikan tiga langkah penting yang harus dilakukan oleh kader kesehatan di Posyandu.

Berita Rekomendasi

Kader kesehatan di posyandu merupakan garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Pertama, Budi mendorong agar kader kesehatan rutin melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan di Posyandu.

“Kedua, kalau berat dan tinggi badan tidak naik, harus langsung dirujuk ke dokter di puskesmas, untuk lihat ada masalah apa,” kata Budi menambahkan.

Ketiga, anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI kaya protein hewani. 

Sebab, protein hewani mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita.

“Makanannya boleh apa aja, yang penting ada protein hewani bisa telur, ikan, daging, supaya gizinya tidak kurang, supaya anaknya pintar, anaknya sehat,” tambah Budi. 

Lebih lanjut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Maria Endang Sumiwi pun menambahkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas