Belajar dari Pemilu 2019, Cegah Jatuhnya Korban Jiwa Petugas KPPS dengan 4C
Pemilihan umum (Pemilu) pada 2019 menyisakan duka. Untuk mencegah terulangnya tragedi ini, dr Nida pun imbau petugas KPPPS lakukan 4C.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
![Belajar dari Pemilu 2019, Cegah Jatuhnya Korban Jiwa Petugas KPPS dengan 4C](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-pemungutan-suara-di-kpu-kabupaten-malang_20231227_155401.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan umum (Pemilu) pada 2019 menyisakan duka.
Setidaknya, ada 894 orang petugas petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dan sebanyak 5175 orang sakit.
Baca juga: Cegah Kisah Kelam Pemilu 2019, Ketahui Faktor Risiko Gangguan Kesehatan Petugas KPPS
Menurut Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut Kementerian Kesehatan dr Nida Rohmawati, MPH ada beberapa faktor risiko jatuhnya korban pada saat itu.
Di antaranya karena beban kerja yang berat. Pada Pemilu 2019 memang ada perubahan sistem.
Yaitu pemilihan presiden dan wakil digabung dengan calon legislatif.
Dengan disatukannya pemilihan, maka beban kerja menjadi sangat berat.
Baca juga: Kepolisian Ingatkan Petugas KPPS Soal Peran Strategis Ciptakan Pemilu Damai dari TPS
Selain itu analisis dari pemerintah adanya petugas dengan usia yang sudah lanjut, kebiasaan merokok dan minum alkohol hingga jam tidur yang kurang.
Disusul dengan jam kerja di atas 20 jam serta adanya penyakit penyerta atau komorbid.
"Dan juga ada dengan kondisi tidak sehat, ada meningitis bahkan. Meninggal karena meningitis dan masalah ginjal," ungkapnya pada talkshow Kesiapan Kesehatan di Pemilu 2024 secara virtual, Senin (5/2/2024).
Untuk mencegah terulangnya tragedi ini, dr Nida pun imbau petugas KPPPS lakukan 4C.
C yang pertama adalah 'cukup' tidur. Petugas perlu tidur minimal 6-8 jam sehari.
"Saat ini mereka sudah sangat ibuk, katanya sampai begadang menyiapkan tempat, kertas suara. Jangan begadang kurang tidur berhari-hari menjelang hari H," imbaunya.
![Peringatan puncak Hari Gizi Nasional ke-64 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dilakukan di Car Free Day (CFD) melalui kegiatan longmarch dari Jalan Teluk Betung menuju Monas, Minggu (28/1/2024). Peringatan Hari Gizi Nasional 2024 memiliki tema MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya MP-ASI yang kaya protein hewani dalam percepatan penurunan stunting serta meningkatkan komitmen dan kerja sama. Berbagai pihak turut mendukung kegiatan ini, salah satunya adalah AQUA yang mendukung untuk memastikan kebutuhan air minum di acara ini tercukupi. Tribunnews/HO](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/peringatan-hari-gizi-nasional-ke-64_20240130_210203.jpg)
Selanjutnya C yang kedua adalah cukup minum.
Petugas KPPPS berisiko dehidrasi karena kekurangan minum.
Menurut dr Nida, dehidrasi menjadi risiko terjadinya kesakitan dan kematian pada 5 tahun lalu.
"Kami harapkan jangan lupa minum air putih. Kurangi minum kopi, minuman manis atau minuman kemasan manis," pesannya.
Untuk mereka yang sakit, tidak dianjurkan mengonsumsi minuman berenergi.
"Itu tidak kita anjurkan sama sekali. Tubuh sedang kelelahan, metabolisme kecapekan ditambah minum energi digenjot lagi. Tubuh dipaksa dan minum alkohol," tegasnya.
Kemudian C yang ketiga adalah cukup makan.
"Jangan hanya makan snack, lupa makan. C keempat cukup olahraga. Oleh karena itu, kami menghimbau seluruh puskesmas (di Indonesia), ada 10.416 puskesmas menyelenggaran senam bersama petugas Pemilu,"tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.