Guru Besar FKUI: Rokok Tiga Kali Tingkatkan Risiko Alami TBC
Orang yang merokok, nyatanya berisiko tiga kali lipat alami penyakit tuberkulosis (TBC) dibandingkan yang tidak.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah sejak lama diketahui jika rokok mengandung banyak zat yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Orang yang merokok, nyatanya berisiko tiga kali lipat alami penyakit tuberkulosis (TBC) dibandingkan yang tidak.
Baca juga: Anggapan Ini Salah! Tidak Merokok di Depan Anak Aman, Ternyata Dampaknya Bisa Sebabkan Pneumonia
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar dari Fakultas Kedokteran (FK) UI Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K)
"Memang rokok jadi masalah. Orang merokok risiko 3 kali lipat dibandingkan tidak untuk terkena TBC," ungkapnya dalam Konferensi pers pengukuhan Guru Besar dari Fakultas Kedokteran (FK) UI Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2024).
Lebih lanjut Prof Erlina pun menjelaskan kenapa rokok berkaitan dengan risiko terjadinya TBC.
Baca juga: Pemerintah Laporkan Kasus TBC Meningkat Jadi 809 Ribu Pada 2023
Saat merokok, maka akan muncul asap yang mengandung zat kimia.
Asap ini, ketika terhirup dapat menimbulkan iritasi hingga inflamasi.
"Menimbulkan iritasi dan inflamasi. Sesungguhnya terjadi iritasi dan melumpuhkan pembersihan saluran napas atau bulu getar," jelasnya.
Akibatnya, apa pun yang masuk lewat saluran pernapasan, tidak dapat dicegah.
Termasuk mycobacterium tuberculosis, bakteri yang menyebabkan terjadinya TBC.
"Lumpuh, apa pun masuk tidak bisa dicegah langsung masuk," tegasnya.
Selain itu, hal berbahaya lainnya dari merokok adalah munculnya cairan di dalam saluran pernapasan.
Cairan muncul karena terjadinya peradangan yang disebabkan oleh asap rokok.
Dampak dari cairan ini adalah batuk terus menerus tanpa henti.
"Oleh sebab itu 70 persen laki-laki dewasa merokok, mereka menganggap batuk biasa. Padahal batuk tidak biasa. Mungkin ingin mengeluarkan cairan dari radang atau kuman TBC yang masuk dan menimbulkan peradangan di paru," jelasnya.