Sering Dianggap Serupa, Ternyata Ini Perbedaan Influenza dengan Selesma
Ketika mengalami gejala pilek, batuk, hingga sakit tenggorokan, masyarakat langsung menganggapnya sebagai influenza. Padahal bisa jadi itu salesma.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika mengalami gejala pilek, batuk, hingga sakit tenggorokan, masyarakat langsung menganggapnya sebagai influenza. Padahal bisa jadi itu salesma.
Untuk diketahui, influenza dan salesma sangatlah berbeda.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K).
"Kita salah kaprah di Indonesia. Bahwa sebenarnya selesma bukan influenza," ungkapnya pada media briefing virtual, Kamis (22/2/2024).
Perbedaan pertama dari gejala. Selesma, gejalanya lebih ringan. Keluhan yang kerap dirasakan adalah hidung tersumbat dan bersin-bersin.
Sedangkan influenza, biasanya sakit akan lebih berat. Ada demam tinggi, nyeri kepala, ototnya ngilu, dan kelihatan lemah.
Kedua, selesma tidak perlu diobati. Dia bisa sembuh sendiri, setidaknya 7-10 hari. Tidak ada obat yang efektif untuk menyembuhkan selesma.
"Obat yang direkomendasikan global dengan selesma, cukup istirahat, minum cukup dan penuhi kebutuhan nutrisinya," imbaunya.
Baca juga: Individu Dewasa dan Usia Produktif Dianjurkan Vaksinasi Influenza
"Ini tidak teori, memang seperti ini kita para dokter agar percaya diri tidak sedikit-sedikit memberikan obat supaya orang-orang tua merasa percaya diri juga tidak memberikan obat pada anak," jelasnya.
Sedangkan influenza, ada berbagai jenis antivirus yang bisa diresepkan dokter untuk mengobati flu.
Ada beberapa pilihan antivirus yang sering diresepkan dokter sebagai obat flu paling ampuh. Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan melakukan vaksin influenza.
Vaksin influenza bisa mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit flu.