Kolaborasi dengan 100 Psikiater Dukung Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental
Hingga akhir tahun 2022, jumlah tenaga kesehatan mental berkisar di angka 4.400 orang untuk 250 juta penduduk Indonesia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendapatkan kesehatan mental yang baik menjadi hak setiap individu.
Definisi kesehatan mental sendiri menurut World Health Organization (WHO) adalah kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang dapat mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, hingga mampu berkontribusi pada komunitas.
Co-Founder Sehat Jiwa, Utari Dwi mengatakan, berdasarkan pengamatannya, masih banyak masyarakat yang bingung harus mengambil langkah apa jika mengalami masalah mental.
Baca juga: 81 Orang Daftar Layanan Kesehatan Mental di RSUD Tamansari, Sebagian Petugas KPPS dan Timses Caleg
Ia pun menilai adanya integrasi antarpenyedia layanan kesehatan, diharapkan dapat memberikan akses pelayanan profesional dan seamless untuk masyarakat.
"Apalagi berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), satu dari sepuluh orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa dan hasil survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) pada tahun 2022 lalu disebutkan bahwa lebih dari 17 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental," katanya.
Penulis buku Indonesian Mental Health First Aid Booklet, Sandersan Onie mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan mental di Indonesia masih minim.
Menurut Sandersan, hingga akhir tahun 2022, jumlah tenaga kesehatan mental berkisar di angka 4.400 orang untuk 250 juta penduduk Indonesia.
"Di Indonesia untuk masyarakat sebesar 250-270 juta orang, kita hanya ada psikolog dan psikiater 4.400 sampai 4.500. Kalau kita mau Indonesia lebih sehat, harus bermulai dan berakhir dengan kita," ujar Sanders dilansir melalui keterangan tertulis.
Ia memandang perlunya kolaborasi sejumlah pihak, baik pemerintah, organisasi dan lembaga lainnya untuk memberikan perhatian terhadap persoalan ini.
Nah, untuk membantu mewujudkan hal tersebut, platform kesehatan Lifepack mengambil langkah penting dengan melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk memperluas layanan kesehatan khususnya di bidang kesehatan mental atau kesehatan jiwa.
Baca juga: Usai Pencoblosan di Pemilu, 81 Orang Periksa Kesehatan Mental di RSUD Tamansari
"Kami mengambil langkah penting dengan melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk memperluas layanan kesehatan khususnya di bidang kesehatan mental atau kesehatan jiwa," kata Chief Marketing Officer Lifepack, April Bautista Cabello.
Dikatakannya, sejak tahun 2022, terdapat lebih dari 100 psikiater di seluruh Indonesia yang tergabung dan kolaborasi ini memberikan kemudahan bagi pasien yang membutuhkan konsultasi lanjutan dengan psikiater dan juga penebusan obat.
“Untuk memperluas jangkauan layanan psikiater, kami melakukan kolaborasi dengan berbagai platform konseling seperti sehatjiwa dan bincangpsikologi sehingga memberikan nilai tambah kepada dua platform tersebut," katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia