Terlalu Sering Duduk Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung hingga Sindrom Metabolik
Gejala pertama adalah obesitas atau indeks massa tubuh (IMT) > 30 kg/m2. Tanda obesitas juga bisa dilihat dari lingkar pinggang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istilah sedentary lifestyle mungkin jarang terdengar.
Namun, dalam praktiknya, gaya hidup sedentary sudah ramai dilakukan.
Sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang tidak aktif atau tidak banyak bergerak.
Biasanya banyak dihabiskan dengan duduk atau hanya berdiam diri.
Padahal, jarang bergerak dan terlalu sering duduk bisa berujung pada beragam penyakit.
Mulai dari penyakit jantung hingga sindrom metabolik.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Halodoc dr. Elsye, Sp.KO.
"Menurut penelitian 48 persen terjadi risiko penyakit jantung," ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (4/3/2024).
Selain itu, dr Elsye mengingatkan bahaya lain duduk terlalu lama yaitu risiko sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan gejala dari beberapa faktor risiko kardiovaskular termasuk hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, dan hiperglikemia
"Jika duduk minimal 4 jam, kita bisa memiliki kumpulan gejala sindrom metabolik. Harus hati-hati," tambahnya.
Baca juga: Perlu Diperhatikan, Ini yang Jangan Dilakukan Orang dengan Sakit Jantung Saat Berpuasa
Menurut dr Elsye, setidaknya ada kumpulan gejala khusus seseorang alami sindrom metabolik.
Gejala pertama adalah obesitas atau indeks massa tubuh (IMT) > 30 kg/m2. Tanda obesitas juga bisa dilihat dari lingkar pinggang.