PKJS-UI: Peran Perempuan di Keluarga Sangat Krusial, Jadi Pondasi Kesehatan Sejak Proses Kehamilan
Dr. Rizka melanjutkan perempuan harus dapat berdaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan negeri
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menyatakan, peran perempuan dibidang kesehatan sangat krusial.
Momentum Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara.
Perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
"Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan," kata Ketua PKJS-UI Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., dalam kegiatan kolaborasi PKJS-UI dan Takeda, di Jakadta, Kamis (7/3/2024).
Dalam kegiatan Diskusi Publik dengan tema “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan” ini, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., mengatakan, perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat.
Baca juga: Dukung Percepatan Pencapaian SDGs dengan 3 Pilar Utama, Universitas Indonesia Sebagai Kampus Lestari
Misalnya untuk saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah.
Karenanya, kami mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan," tutur dia dikesempatam yang sama.
Ditambahkan Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPAI)
Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin., memaparkan, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49 persen atau hampir separuh dari populasi penduduk, tapi ketimpangan gender masih terjadi hampir di semua lini kehidupan.
Ia menegaskan, kesehatan masyarakat menjadi komponen kunci bagi Indonesia untuk membangun manusia.
Tantangannya, indeks pembangunan manusia (IPM) di beberapa provinsi masih di bawah IPM Nasional.
“Jika bicara kebjiakan publik, termasuk di bidang kesehatan, maka ada empat hal yang penting untuk diperhatikan yaitu AMPK - Akses, Manfaat, Partisipasi dan Kontrol. Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki,” imbuh Lenny.
Lenny juga mengajak para perempuan di Indonesia untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS., mengungkapkan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia