Saran Dokter untuk Pasangan yang Akan Jalani Program Bayi Tabung, Lakukan Konseling
Dokter mengingatkan, pasangan yang akan mengikuti program bayi tabung sebaiknya mengikuti konseling Prakonsepsi.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Anita K Wardhani
Teknologi PGT-A (Intra-cytoplasmic Sperm Injection) yang dimiliki saat ini juga bisa memilih embrio terbaik sekaligus menjadi teknologi yang bisa mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi sehingga dapat mempercepat terjadinya kehamilan dari Program Kehamilan IVF (Bayi Tabung)
Dokter mengingatkan, pasangan yang akan mengikuti program bayi tabung sebaiknya mengikuti konseling Prakonsepsi.
Ini agar pasangan tersebut mendapatkan dukungan emosional dengan psikolog dan informasi yang penting dari konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung.
"Layanan konselor akan memberikan dukungan emosional dan mental yang dibutuhkan," ungkapnya.
Dokter Bagazi juga menjelaskan, teknologi Intrauterine Insemination (IUI) juga bisa menjadi solusi awal yang membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan mengintroduksi sperma langsung ke rahim istri.
Sementara, IVF Time Lapse technology merupakan teknologi Time Lapse Incubato yang memberikan pengawasan embrio yang terus menerus dengan media kultur yang khusus untuk memastikan
perkembangan optimal embrio.
"Teknologi mutakhir ini tidak hanya memungkinkan tim medis dalam mengumpulkan data untuk memilih embrio yang tepat tapi juga untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan dalam proses yang lebih efektif," bebernya.
Dr Bagazi mengatakan, rumah sakitnya saat ini menjalin kerjasama dengan Star Fertility, sebuah lembaga reproduksi di Malaysia.
Menurut dr. Rusi Muhaimin Syamsi, MM, Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo kemitraan ini membantu pasangan yang menginginkan keturunan melalui program bayi tabung yang sepenuhnya bisa dijalani di Indonesia.