Tak Perlu Panik, Kenali Kontraksi pada Ibu Hamil
Proses kontraksi dimulai secara alami ketika tubuh siap untuk melahirkan. Biasanya, proses ini terjadi mendekati akhir trimester ketiga kehamilan.
Penulis: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kehamilan adalah perjalanan yang luar biasa, penuh dengan perubahan, pertumbuhan, dan bagi banyak ibu. Salah satu aspek kehamilan yang sering kali menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran adalah proses persalinan dan utamanya adalah kontraksi.
Kekhawatiran ini tentu tidak masalah. Tetapi, mengenali jenis-jenis kontraksi dan memahami bagaimana menghadapinya adalah kunci untuk menjalani masa kehamilan dan masa persalinan lebih tenang dan terkontrol.
Selain proses persalinan, hal yang sering menjadi kebingungan bagi banyak ibu adalah pada bayi mereka. Ini misalkan seperti proses menyusui atau memilih popok newborn mereka
Untuk itu, artikel ini akan menjelajahi lebih dalam tentang kontraksi selama kehamilan, mulai dari apa itu kontraksi, ciri-ciri kontraksi, hingga cara menghadapinya tanpa panik.
Apa Itu Kontraksi?
Kontraksi dalam persalinan merupakan salah satu tanda paling penting dan fundamental dari proses melahirkan yang dialami oleh ibu hamil. Kontraksi terjadi ketika otot-otot rahim mengencang dan relaks secara ritmis yang membantu untuk membuka leher rahim agar bayi dapat bergerak turun melalui jalan lahir.
Proses kontraksi dimulai secara alami ketika tubuh siap untuk melahirkan. Biasanya, proses ini terjadi mendekati akhir trimester ketiga kehamilan. Kontraksi persalinan dibedakan dari kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi latihan, yang mungkin terjadi sepanjang kehamilan, dengan intensitas dan frekuensinya yang meningkat secara bertahap.
Saat kontraksi persalinan dimulai, ibu hamil akan merasakan pengerasan pada perut yang datang dan pergi secara berkala dan menjadi lebih kuat serta lebih sering terjadi seiring waktu. Setiap kontraksi membantu untuk meregangkan dan membuka leher rahim, proses yang disebut dilatasi, yang harus mencapai pembukaan sekitar 10 cm untuk memungkinkan bayi lahir. Durasi, frekuensi, dan intensitas kontraksi adalah indikator kunci dari kemajuan persalinan.
Awalnya, kontraksi mungkin terjadi setiap 20 menit dan berlangsung selama 30-60 detik, tetapi ketika persalinan berlangsung, intervalnya akan menjadi lebih pendek dan kontraksi menjadi lebih panjang dan lebih kuat. Mengenali dan memahami karakteristik kontraksi persalinan sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi proses kelahiran.
Jenis-Jenis Kontraksi Selama Kehamilan
1. Kontraksi Braxton Hicks
Sering disebut sebagai kontraksi "palsu", kontraksi ini adalah cara tubuh untuk berlatih menjelang persalinan. Braxton Hicks bisa dimulai sejak trimester kedua dan biasanya tidak berbahaya. Mereka tidak teratur dan sering hilang dengan perubahan posisi atau aktivitas.
2. Kontraksi Persalinan
Kontraksi ini adalah tanda bahwa tubuh mulai bersiap untuk melahirkan. Berbeda dengan Braxton Hicks, kontraksi persalinan menjadi lebih teratur, lebih kuat, dan intervalnya semakin pendek seiring waktu.
3. Kontraksi Pasca-Persalinan
Dikenal juga sebagai "afterpains", kontraksi ini terjadi setelah kelahiran dan merupakan bagian dari proses tubuh mengembalikan ukuran rahim ke ukuran normalnya.
Baca juga: Masa Kehamilan dan Menyusui jadi Tantangan Buat Kaum Ibu
Baca juga: ASI Keluar Sedikit Saat Baru Melahirkan, Jangan Buru-Buru Susu Formula, Ini yang Bisa Dilakukan Ibu
Mengenali Ciri-Ciri Kontraksi Persalinan
Mengenali ciri-ciri kontraksi persalinan penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi fase berikutnya dari proses kelahiran. Kontraksi persalinan adalah tanda utama yang menunjukkan bahwa proses melahirkan telah dimulai atau akan segera dimulai. Kontraksi ini berbeda dari kontraksi Braxton Hicks yang mungkin dialami selama kehamilan karena intensitas, frekuensi, dan polanya yang khas. Berikut adalah ciri-ciri kontraksi persalinan yang dapat membantu ibu hamil mengidentifikasinya:
1. Reguler dan Bertambah Sering
Kontraksi persalinan memiliki pola yang teratur dan menjadi semakin sering terjadi. Di awal persalinan, kontraksi mungkin terjadi setiap 10 hingga 20 menit sekali. Seiring waktu, interval antar kontraksi akan semakin pendek, hingga terjadi setiap 2 hingga 3 menit sekali.
2. Bertambah Lama dan Kuat
Durasi setiap kontraksi juga akan meningkat seiring berjalannya waktu. Di awal, kontraksi mungkin berlangsung sekitar 30 detik dan secara bertahap menjadi lebih panjang, mencapai hingga 60 detik atau lebih saat persalinan mencapai puncaknya. Intensitasnya pun bertambah kuat, membuat kontraksi terasa lebih intens dan memerlukan lebih banyak fokus untuk bernapas atau menggunakan teknik relaksasi lainnya.
3. Terlokalisasi di Area Tertentu yang Menyebar
Kontraksi persalinan sering kali dimulai dari bagian belakang. Setelah itu, kontraksi persalinan merambat ke depan, terasa seperti gelombang yang mengencangkan seluruh perut. Beberapa wanita juga melaporkan sensasi tekanan di panggul atau punggung bawah.
4. Tidak Hilang dengan Perubahan Posisi
Berbeda dengan kontraksi Braxton Hicks yang mungkin mereda dengan berjalan kaki atau mengubah posisi, kontraksi persalinan akan terus berlangsung tanpa memandang perubahan aktivitas atau posisi tubuh. Kontraksi ini bersifat persisten dan terus menerus mendekati waktu kelahiran.
5. Membawa Perubahan Fisik
Kontraksi persalinan berperan dalam proses dilatasi dan effacement (penghapusan) serviks atau leher rahim, mempersiapkannya untuk kelahiran bayi. Kontraksi yang efektif akan menyebabkan pembukaan serviks bertambah luas hingga mencapai dilatasi penuh sekitar 10 cm, memungkinkan bayi untuk mulai bergerak ke bawah melalui saluran lahir.
Cara Menghadapi Kontraksi
1. Pendidikan adalah Kunci
Pahami bahwa kontraksi adalah sebuah hal yang terjadi dalam proses kehamilan. Semakin siap menghadapi kontraksi. Ikuti kelas persalinan atau baca buku dan sumber terpercaya tentang kehamilan.
2. Praktikkan Teknik Relaksasi
Teknik pernapasan, meditasi, dan yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, mengurangi ketegangan saat kontraksi terjadi.
3. Penggunaan Air Hangat
Mandi air hangat atau menggunakan botol air hangat dapat membantu meredakan ketidaknyamanan selama kontraksi.
4. Bergerak dan Ubah Posisi
Berjalan-jalan ringan atau mengubah posisi dapat membantu meredakan kontraksi Braxton Hicks dan mempercepat proses persalinan saat kontraksi aktif.
5. Ketahui Kapan Harus Bertindak
Belajar mengenali tanda-tanda awal persalinan sangat penting. Jika kontraksi menjadi teratur dan semakin kuat, atau jika Anda mengalami tanda-tanda lain dari persalinan, segera hubungi dokter atau bidan Anda.
6. Dukungan Emosional
Jangan ragu untuk meminta dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman. Mereka bisa memberikan kenyamanan dan bantuan praktis selama kontraksi.
7. Siapkan Rencana Persalinan
Memiliki rencana persalinan yang jelas dapat memberikan rasa tenang dan mengurangi kecemasan. Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang preferensi Anda selama persalinan.