Dokter Paru Indonesia Gelar Pertemuan, Bahas Pencegahan Penyakit hingga Persiapan Obat di Masa Depan
Sebanyak 1.200 dokter paru di Indonesia mengikuti pertemuan ilmiah pulmonologi dan kedokteran respirasi (PIPKRA) ke 21
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Lantas, terkait informasi yang ramai di sosial media terkait pandemi ketiga yang disebut akan muncul, Erlina memberikan penjelasan.
Menurutnya, banyak salah pengertian terkait pandemi ketiga serta ketakutan akan WHO mengendalikan negara-negara di dunia.
"Sesungguhnya pandemi ketiga adalah persiapan. Kita belajar. Dulu ada flu Spanyol (pandemi tahun 1918). Di era modern ada flu H1N1, kemudian Covid-19," ujarnya.
Mengingat saat ini terjadi perubahan suhu atau iklim memungkinkan mikroorganisme maupun bakteri atau parasit menyesuaikan diri bertahan.
Manusia pun harus mempersiapkan diri untuk bertahan. Ia menilai, WHO berupaya membuat negara-negara di dunia bertahan bilamana ada pandemi berikutnya.
Ke depannya ada persamaan setiap negara untuk mendapat akses kesehatan khususnya vaksin atau obat-obatan.
Pihaknya berharap agar masyarakat sadar hidup sehat dan menjaga pola nutrisi makanan sehat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia