Gejala Mirip Diare, Radang Usus Sering Diabaikan, Padahal Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar
Radang usus disebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun kesalahan pada diet dan tingkat stres juga memicu penyakit tersebut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) sampai saat ini belum diketahui pastinya penyebabnya.
Dalam perkembangannya, IBD yang dibiarkan bisa memperparah kondisi pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Sayangnya, gejala IBD seringkali terabaikan, karena mirip dengan gejala diare biasa.
Padahal meniliki data yang ada, pasien dengan IBD memiliki angka mortalitas 17.1 per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan kelompok kontrol 12.3 per 1000 orang per tahun.
Penyakit radang usus ini memiliki beragam faktor risiko yang bisa dihindari, seperti yang dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Abdi Waluyo Prof. dr. Marcellus Simadibrata, PhD, SpPD, KGEH, FACG, FINASIM.
“Pada dasarnya, penyebab IBD belum diketahui jelas. IBD ini tentu disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun kesalahan pada diet dan tingkat stres berlebih juga bisa memicu terjadinya IBD," ujar dia dalam kegiatan beberapa waktu lalu.
Selain itu, faktor keturunan juga berperan dalam IBD meskipun angka penderitanya sangat sedikit.
Ada 3 Jenis Penyakit Radang Usus
Dr Marcellues mengungkapkan, pada dasarnya, IBD terbagi menjadi 3 tipe:.
1. Ulcerative Colitis (UC)
Pada UC, terjadi peradangan dan luka di sepanjang lapisan superfisial usus besar dan rectum, sehingga sering merasa nyeri di bagian kiri bawah perut.
Pada pasien dengan UC, mempunyai tendensi 6 kali lebih besar berisiko komplikasi menjadi kanker kolorektal dibanding dengan penyakit radang usus lainnya.
Namun, hanya 5 persen kasus UC berat yang menjadi kanker kolorektal.