Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Efeknya Mematikan, Respiratory Syncytial Virus Pemicu Pneumonia Utama pada Balita

Berdasarkan estimasi global, setiap jam ada 71 anak di Indonesia terkena pneumonia

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Efeknya Mematikan, Respiratory Syncytial Virus Pemicu Pneumonia Utama pada Balita
dok. Kemenkes on X.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K), M.Sc, PhD. 

Karenanya, Prof Cissy menilai penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa itu RSV dan juga pentingnya mencegah kelahiran prematur untuk mengurangi risiko kematian pada bayi.

Satu hal lain yang harus diwaspadai adalah bahwa pneumonia akibat virus biasanya tidak menimbulkan gejala yang berat, namun secara penyembuhan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Penularan pneumonia bisa terjadi melalui dropet atau percikan air liur. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mencuci tangan, menjaga sirkulasi udara di rumah, mengurangi paparan polusi udara, dan memberikan monoclonal antibodi untuk bayi, terutama bayi prematur.

Adapun kekebalan untuk penyakit pneumonia karena infeksi bakteria bisa didapat melalui vaksin DPT, Hepatiti B dan A, dan HiB; sedangkan untuk pneumonia akibat infeksi virus adalah vaksin Polio, MR/MMR, dengue, influenza dan cacar air, yang dapat melindungi anak dari penyakit ini.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) sudah merekomendasikan perlindungan bayi dengan antibodi monoklonal RSV.

"Untuk itu penting bagi Pemerintah dan kita semua meningkatkan upaya untuk menjaga kesehatan bayi prematur agar tetap sehat, edukasi pencegahan pneumonia serta meningkatkan daya tahan tubuh bayi dengan imunisasi sesuai jadwal.” ungkap Prof Cissy.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas